Sukses

Kandungan hingga Cara Bijak Mengonsumsi Cokelat Saat Sedang Penat

Suasana hati yang buruk bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kondisi tersebut bisa dialami semua kalangan dan usia.

Liputan6.com, Jakarta - Suasana hati buruk atau akrab disebut bad mood kerap menjadi kendala di tengah aktivitas seseorang. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memakan cokelat.

Suasana badmood atau mood buruk adalah kondisi emosi negatif yang dapat dirasakan seseorang ketika merasa tidak senang, tidak bahagia, cemas, stres, atau sedih. 

Suasana hati buruk bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Kondisi tersebut bisa dialami semua kalangan dan usia. Dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti perasaan, situasi, kondisi fisik, dan psikologis, serta faktor lingkungan. 

Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental, emosional seseorang, kinerja, konsentrasi, dan interaksi sosial. Bad mood dianggap sebagai salah satu bentuk reaksi emosional manusia yang normal dan alami. 

Penting bagi seseorang untuk dapat mengenali dan mengatasi mood buruk dengan cara yang sehat dan konstruktif, seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan teman atau profesional terapis.

Lalu, benarkah cokelat dapat menjadi obat dari mood yang buruk atau bad mood? Ketika kita dilanda dengan kondisi mood yang buruk, seringkali kita mendapat saran untuk makan cokelat.

Dirangkum dari berbagai sumber, cokelat terbuat dari biji kakao yang telah diolah. Setelah biji kakao dipanen, kulitnya dikupas, dan bijinya diambil. 

Biji kakao kemudian difermentasi, dikeringkan, dan dipanggang. Setelah itu, biji kakao dikupas untuk menghasilkan cokelat mass yang kasar. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kandungan Cokelat

Cokelat mass kemudian digiling hingga menjadi bubuk kakao yang halus. Bubuk kakao ini kemudian dicampur dengan lemak kakao dan gula untuk menghasilkan cokelat. 

Proses ini melibatkan banyak langkah dan teknik khusus untuk menghasilkan cokelat yang berkualitas baik. Didalam cokelat terdapat kandungan psychoactive yang dapat meningkatkan rasa bahagia. 

Cokelat juga mengandung senyawa serotonin dan feniletilamin, yang dapat meningkatkan rasa bahagia dan meredakan stres. Meskipun efek dari senyawa-senyawa tersebut tergolong ringan, tetapi dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala-gejala depresi pada beberapa orang. 

Namun, perlu diingat bahwa cokelat tetap harus dikonsumsi dengan bijak dan dalam jumlah yang tepat. Kandungan gula dan lemak di dalamnya dapat berdampak buruk pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. 

Mengonsumsi cokelat secara berlebihan dapat menyebabkan refluks asam lambung dan juga dapat memicu terjadinya obesitas. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.