Sukses

Ngabuburit Seru di Gorontalo dengan Atraksi Meriam Bunggo Warisan Leluhur

Permainan yang menjadi tradisi masyarakat Gorontalo itu, yakni membunyikan meriam bambu atau dalam bahasa daerah disebut Bunggo.

Liputan6.com, Gorontalo - Setiap daerah memiliki tradisi dan keunikan tersendiri saat bulan Ramadan. Salah satunya di Provinsi Gorontalo, disini terdapat tradisi unik saat yang dilakukan saat menunggu waktu buka puasa tiba atau yang disebut dengan ngabuburit.

Tradisi itu membunyikan bambu, sebuah permainan masyarakat yang sudah dimainkan secara turun temurun. Permainan yang menjadi tradisi masyarakat Gorontalo itu, yakni membunyikan meriam bambu atau dalam bahasa daerah disebut Bunggo.

Permainan ini memerlukan bambu pilihan yang setiap ruas dalamnya dilubangi, kecuali ruas paling bawah. Dengan diameter ukuran bambunya bermacam-macam, makin panjang suaranya pun lebih terdengar.

Dentuman meriam bunggo ini sering didengar hanya pada bulan Ramadhan atau menjelang buka puasa. Selebihnya atau di bulan-bulan lain sangat jarang sekali didengar.

Bunggo merupakan permainan rakyat dan tradisi leluhur yang sudah turun temurun dan sejak berabad-abad yang lalu. Konon, dulunya bunggo tersebut dimainkan sepekan memasuki bulan Ramadan.

"Jadi waktu itu, bunggo ini dimainkan oleh warga Gorontalo saat memasuki satu minggu sebelum bulan Ramadan. Datangnya bulan Ramadan itu ditandai dengan suara letusan bunggo," kata Usman Abdullah salah satu petuah di Gorontalo.

Menurut Usman, jika suara bunggo tersebut sudah terdengar di mana-mana, maka itu menandakan bahwa ramadan akan segera menyapa. Namun, saat ini bunggu tinggal dimainkan saat menjelang buka puasa.

"Kalau dibilang,permainan bunggo ini sudah mengalami perubahan besar. Saat ini sudah dimainkan saat bulan ramadan menjelang magrib," ujarnya.

Meski begitu kata Usman, saat ini permainan bunggo tersebut kerap kali dilombakan saat akhir ramadan. Biasanya Festival bunggo dilaksanakan 3 hari menjelang lebaran idul fitri.

"Saat ini juga festival meriam bunggo juga ada dilombakan. hanya saja tiga tahun terakhir ini tidak dilaksanakan akibat Pandemi Covid-19. Mudah-mudahan tahun ini bisa dilaksanakan," menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.