Sukses

Nangluk Merana, Ritual Umat Hindu Bali untuk Tutup 2022

Selain melaksanakan sembahyang, umat Hindu Bali juga mengambil air laut sebagai simbol memohon keselamatan.

Liputan6.com, Bali - Menjelang tutup tahun, ribuan umat Hindu Bali memadati area Pantai Gianyar. Mereka menggelar ritual tahunan nangluk merana.

Ritual ini merupakan kegiatan penting bagi masyarakat Bali, terutama bagi para petani dan pemilik tanaman. Selain melaksanakan sembahyang, umat Hindu Bali juga mengambil air laut sebagai simbol memohon keselamatan.

Mengutip dari pejarakan-buleleng.desa.id, upacara nangluk merana merupakan salah satu jenis upacara bhuta yadnya. Upacara ini bertujuan untuk meminta keselamatan kepada Sang Hyang Widhi agar dihindarkan dari hal-hal negatif.

Masyarakat percaya, upacara ini dapat membentengi atau mengendalikan gangguan-gangguan yang dapat membawa kehancuran dan penyakit pada tanaman, hewan, dan manusia. Nama nangluk merana berasal dari bahasa Bali yang kemungkinan mendapat pengaruh bahasa Sansekerta.

Nangluk berarti empangan, tanggul, pagar, atau penghalang, sedangkan merana atau mrana berarti hama (bala penyakit). Mrana adalah istilah yang umum digunakan untuk menyebut jenis-jenis penyakit yang merusak tanaman.

Pelaksanaan upacara nangkluk merana yang dilakukan masyarakat Hindu Bali telah ada sejak zaman Rsi Markandya. Upacara nangluk merana biasanya dilaksanakan pada sasih kanem oleh umat Hindu di Bali.

Sasih kanem adalah sasih dalam urutan ke-6 kalender saka Bali yang umumnya terjadi di Desember. Secara faktual, sasih kanem merupakan musim pancaroba, yakni peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Hujan pada sasih kanem dinilai lebih lebat dari hujan saat sasih kalima. Sementara itu, musim pancaroba biasanya memberi dampak pada kondisi alam dan merebaknya penyakit dan hama.

Dengan diadakannya upacara nangluk merana, masyarakat berharap dapat memberikan keselamatan lahir dan batin. Selain itu, tujuan lain ritual ini juga untuk memohon berkah kesuburan.

(Resla Aknaita Chak)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.