Sukses

Di Munas KAHMI, Prabowo Bicara Pertahanan Rakyat hingga Rencana Batalion Cadangan Setiap Kecamatan

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto kembali menekankan pentingnya Komponen Cadangan (Komcad) bagi pertahanan Indonesia. Bahkan, Prabowo mengungkapkan akan mengupayakan dibentuknya satu batalion Komcad di setiap kecamatan.

Liputan6.com, Palu - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto kembali menekankan pentingnya Komponen Cadangan (Komcad) bagi pertahanan Indonesia. Bahkan, Prabowo mengungkapkan akan mengupayakan dibentuknya satu batalion Komcad di setiap kecamatan.

Hal itu ditegaskan Prabowo Subianto saat menjadi salah satu narasumber seminar dalam rangkaian Munas KAHMI ke-11 di Palu. Komcad yang merupakan bagian dari wajib militer menurutnya sudah menjadi amanat Undang-Undang Dasar 45 untuk memperkuat pertahanan negara.

Pola pertahanan seperti itu merupakan sistem pertahanan negara dengan pasukan militer cadangan yang melibatkan seluruh rakyat sebagai warga negara dan sumber daya nasional lainnya, yang siap jika dibutuhkan terkoordinasi oleh pemerintah dengan totalitas, terarah, terpadu, berkesinambungan, dan berkelanjutan sebagai permodelan penegakan kedaulatan bangsa dan tanah air.

“Pertahanan seperti itu sesuai dengan Pasal 30 Ayat 1 Undang Undang Dasar Tahun 1945 yang berbunyi tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara,” kata Prabowo saat menjadi pembicara seminar pertahanan dalam rangkaian Munas KAHMI di Palu, Sabtu (26/11/2022).

Krisis global yang tengah terjadi saat ini menurut Prabowo juga perlu diwaspadai karena juga berpotensi ancaman bagi negara sehingga Komcad penting untuk dibentuk di seluruh wilayah di Indonesia.

Mantan Danjen Kopassus itu bahkan menyatakan kementeriannya sedang mengupayakan terbentuknya satu batalion cadangan di setiap kecamatan untuk menjaga dari ancaman asing.

“Pertahanan rakyat tidak akan menyerang kemana-mana tapi kalau ada serangan kita akan lawan,” Prabowo menegaskan.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.