Sukses

Tugboat Bahar 79 Tenggelam di Sungai Mahakam, Kapten Kapal Hilang

Tugboat Bahar 79 tenggelam di perairan Sungai Mahakam yang sedang berlabuh di tengah sungai. Satu orang ABK ditemukan tewas sementara kapten kapal belum ditemukan.

Liputan6.com, Kutai Barat - Sebuah kapal tugboat bernama lambung Bahar 79 tenggelam saat berlabuh di tengah perairan sungai Mahakam, tepatnya di sekitar Pelabuhan PT Kruing, Kampung Karang Rejo, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), pada Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 21.40 Wita.

Di dalam tugboat tersebut terdapat kru kapal yakni seorang kapten dan 9 orang kru. Terdiri dari 7 ABK bernama Joshua, Ever, Syam Balansoa, Samuel, Renaldi, Pandu, dan Noldi, serta dua orang mekanik. Akibat kejadian itu, Kapten tugboat bernama Fredy dan anak buah kapal (ABK) bernama Noldi sempat hilang. Namun, setelah dilakukan pencarian Noldi, ditemukan tewas, Senin (21/11/2022) sekitar pukul 17.40 Wita. Sementara Fredy belum ditemukan.

Informasi yang dihimpun kecelakaan air itu berawal saat posisi lambung tugboat Bahar 79 miring pada bagian belakang. Disebabkan, banyak air yang masuk tanpa diketahui sebelumnya. Upaya mengeluarkan air dilakukan Samuel dibantu Ever dan Renaldi menggunakan pompa celup. Selang 15 menit, justru posisi lambung tugboat malah semakin miring.

Diduga lambung tugboat bocor lebih besar, sehingga air lebih cepat masuk ketimbang yang dipompa. Karena tidak mampu dipompa, Samuel memerintahkan Joshua untuk menghidupkan mesin tugboat.

Di samping itu, membangunkan Kapten Fredy untuk segera menakhodai tugboat menepi ke pinggir Sungai Mahakam. Meski sudah menepi, tetapi posisi lambung bagian belakang tugboat tenggelam ke dasar Sungai Mahakam.

Saat itulah, Joshua loncat ke tepi Sungai Mahakam untuk menyelamatkan diri sembari berteriak dengan semua rekannya untuk menyelamatkan diri masing-masing. Usai berkumpul di tepi Sungai Mahakam, baru diketahui Kapten tugboat Bahar 79 Fredy dan Noldi tak kunjung tampak. Padahal, saat itu, kondisi Noldi sedang sakit dan beristirahat di dalam kamar tugboat.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Kutai Barat AKBP Heri Rusyaman mengatakan pihaknya bersama tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubar, Polair dan Polres Kubar masih berupaya melakukan pencarian korban.

“Kami masih berupaya melakukan pencarian korban,” sebutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

ABK Ditemukan Tewas di Dalam Tugboat

Dalam melakukan evakuasi Kapolres Kubar memimpin langsung evakuasi korban. Untuk menarik lambung tugboat ke tepi Sungai Mahakam, dengan mengerahkan 3 unit eksavator dan 3 tugboat milik beberapa perusahaan.

Namun, karena beratnya lambung tugboat, sehingga mampu mengeser ke tepi Sungai Mahakam. Untuk pencarian korban yang diduga terkurung di dalam lambung kapal, terpaksa menjebol lambung bagian menggunakan las karbit. Melalui lubang seukuran badan manusia itulah, pihaknya mengerahkan penyelam masuk ke dalam lambung tugboat bagian depan.

“Waktu menyelam pertama tidak ditemukan. Setelah kedua kalinya baru korban atas nama Noldi ditemukan,” kata Heri.

Diduga Noldi sempat berupaya menyelamatkan diri, tetapi karena terjebak di dalam kamar tugboat, sehingga tidak bisa keluar. “Waktu jenazahnya ditemukan dibawa ke RSUD Harapan Insan Sendawar (HIS). Kondisi korban masih merah badannya. Kayaknya baru saja meninggal dunia karena terkurung di dalam lambung tugboat," dia memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini