Sukses

Pertamina Bantah Isu Kelangkaan Gas Elpiji di Bone Bolango

Bahkan kelangkaan itu membuat sebagian ibu rumah tangga memilih masak menggunakan tungku kayu bakar.

Liputan6.com, Gorontalo - Saat ini beredar kabar warga Bone Bolango (Bonebol) sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram. Kondisi ini juga dirasakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Mulai dari pengusaha warung makan, pembuat kue, hingga ibu rumah tangga sulit mendapatkan gas Elpiji. Bahkan kelangkaan itu membuat sebagian ibu rumah tangga memilih masak menggunakan tungku kayu bakar.

Kelangkaan gas elpiji tersebut ditepis oleh pihak Pertamina. Mereka mengklaim, jika saat ini gas elpiji 3 kilogram cukup terpenuhi dan tidak mengalami kelangkaan seperti yang diberitakan sebelumnya.

Menurut mereka, jika saat ini di Kabupaten  Bonebol, pangkalan semua bisa terdistribusi dengan baik dan tidak ada keterlambatan. Jika ada keterlambatan, bisa dimungkinkan itu hanya kendala seperti cuaca.

“Jika terjadi keterlambatan penyaluran ke pangkalan, biasanya itu terkendala dengan cuaca seperti hujan,” kata Communication & Relations PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Muhammad Iqbal Hidayatulloh kepada Liputan6.com, akhir pekan kemarin.

Bahkan kata Iqbal, ini pasokan gas elpiji 3 kilogram untuk warga miskin stoknya cukup aman, dimana rata-rata penyaluran di daerah Bonebol yaitu 5.040 tabung per hari yang disebar ke 3 Agen dengan jaringan 417 pangkalan. Jadi warga Bonebol diminta tidak perlu khawatir dengan isu terkait kelangkaan gas elpiji.

“Jika ada di satu desa maupun Kecamatan sulit mendapatkan gas elpiji subsidi ini, bisa melapor ke kami dan kami bisa pastikan untuk menyuplai sesuai kebutuhan di wilayah itu. Masyarakat bisa menghubungi Pertamina Call Center 135," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sanksi Pangkalan Nakal

Pihak Pertamina pun tegas ke setiap agen dan pangkalan penyalur untuk tidak bermain saat menjual gas elpiji dan menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditentukan.

"Jika ditemukan ada pangkalan yang bermain harga diatas harga HET, segera laporkan ke Pertamina Call Center 135, maka laporan atas pangkalan itu akan kami investigasi dan akan diberikan sanksi tegas apabila terbukti benar. Bahkan bisa jadi akan ada penutupan pangkalan jika terbukti melakukan pelanggaran berulang kali," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.