Sukses

Mengenal Perguruan Tinggi dan Jurusan Kuliah 7 Presiden Indonesia

Tidak ada program studi tertentu yang mereka ambil bahkan tidak harus kuliah di bidang politik, hukum, atau pemerintahan untuk jadi presiden.

Liputan6.com, Bandung - Sedikitnya tujuh presiden Indonesia mempunyai latar belakang pendidikan dari berbagai jurusan berbeda. Mungkin beberapa di antara kamu mengira kalau para presiden di Indonesia mengambil jurusan di bidang politik, hukum, atau pemerintahan.

Lalu, apa saja jurusan kuliah yang mereka pilih saat menempuh pendidikan tinggi? Tentu saja tidak ada program studi tertentu yang mereka ambil bahkan tidak harus kuliah di bidang politik, hukum, atau pemerintahan untuk jadi presiden.

Daripada hanya menebak, lebih baik simak daftar perguruan tinggi dan jurusan kuliah tujuh presiden Indonesia pertama hingga saat ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Sukarno – ITB

Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno yang biasa dipanggil Bung Karno semasa SD hingga tamat tinggal di Surabaya. Kemudian Bung Karno melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Selepas lulus HBS pada 1920, ia pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau Sekolah Teknik Tinggi yang sekarang menjadi ITB) jurusan Teknik Sipil. Ia berhasil meraih gelar "Ir" alias Insinyur pada 25 Mei 1926 dan berprofesi sebagai arsitek.

3 dari 8 halaman

Soeharto – KNIL

Soeharto adalah presiden kedua Republik Indonesia. Ia masuk sekolah tatkala berusia delapan tahun, tetapi sering pindah. Semula disekolahkan di Sekolah Desa (SD) Puluhan, Godean. Lalu pindah ke SD Pedes, lantaran ibunya dan suaminya, Pak Pramono pindah rumah, ke Kemusuk Kidul. Namun, Pak Kertosudiro lantas memindahkannya ke Wuryantoro.

Sampai akhirnya Soeharto terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa Tengah pada 1941. Soeharto resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.

Soeharto telah menapaki perjalanan panjang di dalam karier militer dan politiknya. Di kemiliteran, ia memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger) atau tentara kerajaan Belanda, kemudian komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat mayor, dan komandan batalyon berpangkat letnan kolonel.

4 dari 8 halaman

BJ Habibie – ITB dan RWTH Aachen

Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Setelah tamat SMA di Bandung pada 1954, dia kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Habibie merupakan mahasiswa Teknik Mesin sebelum melanjutkan studi di jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi Pesawat Terbang di RWTH Aachen, Jerman Barat.

Dia juga mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman pada 1960 yang kemudian mendapatkan gelar doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Pada 1967, Habibie menjadi profesor kehormatan (guru besar) di ITB.

5 dari 8 halaman

Abdurrahman Wahid – Universitas Al Azhar

Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur tinggal di Jombang, di pesantren Tambak Beras, sampai kemudian melanjutkan studinya di Mesir. Gusdur kuliah dengan program beasiswa yang didukung oleh Kementerian Agama.

Tak hanya sampai di situ, Gus Dur terus memperdalam ilmunya dan melanjutkan studi ke Universitas Baghdad di Irak, hingga berhasil meraih gelar Sastra Arab pada 1970.

6 dari 8 halaman

Megawati Soekarnoputri – Unpad dan UI

Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri yang bernama lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini memulai pendidikannya dari SD hingga SMA di Perguruan Cikini, Jakarta.

Sementara, ia pernah belajar di dua universitas, yaitu Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) dari 1970-1972.

7 dari 8 halaman

Susilo Bambang Yudhoyono – ITS dan IPB

Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden RI ke-6. Ia lulus SMA pada akhir 1968. Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk AKABRI. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).

Namun, SBY justru memilih masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu belajar di PGSLP Malang itu, beliau mempersiapkan diri untuk masuk AKABRI.

SBY menjalani banyak pendidikan militer di Amerika dan lulus dengan gelar Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS dan Doktor dalam bidang Ekonomi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2004.

8 dari 8 halaman

Joko Widodo – UGM

Presiden Indonesia yang masih menjabat saat ini, Joko Widodo atau yang kerap disapa dengan Jokowi, menempuh pendidikannya dari kecil di Solo. Baru saat masuk ke tingkat pendidikan kuliah, Jokowi pindah ke Yogyakarta dan menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia berhasil meraih gelar sarjana Ilmu Kehutanan pada 1985. Selama berkuliah, Jokowi dikenal aktif menjadi anggota Mahasiswa Pencinta Alam Silvagama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.