Sukses

Tolong, Komunitas Buddha di Garut Kekurangan Pembimbing Agama

Banyak generasi muda komunitas budha Garut, tidak peduli dengan perkembangan agama mereka sendiri, hingga beralih menjadi pemeluk agama lain.

Liputan6.com, Garut - Komunitas buddha kabupaten Garut, Jawa Barat menyampaikan keluhan mereka kurangnya pembimbing agama buddha yang memberikan siraman rohani bagi mereka.

“Itu curhatan mereka yang kami terima dalam kunjungan silaturahmi ke Vihara Dharma Loka Garut Rabu lalu,” ujar Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat, Sabtu (16/7/2022).

Menurutnya, dalam perjalanan kehadiran komunitas Buddha di Garut, perhatian dan bantuan yang diberikan pemerintah daerah terbilang minim.

“Selama ini belum ada sentuhan pemda terutama bantuan fisik, semua dibangun oleh komunitas mereka sendiri,” kata dia.

Tidak hanya itu, pola silaturahmi yang dibangun pemda dengan komunitas mereka terhitung rendah, sehingga sulit untuk menyampaikan keluhan atas aspirasi.

“Sejak 150 tahun lalu Vihara itu dibangun, baru kali ini Kepala Kementerian Agama Garut mendatangi mereka,” ujar dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vihara Berusia 1,5 Abad

Saat ini, salah adu keluhan yang dinilai penting yakni kurangnya pembimbing agama buddha yang akan menjadi rujukan bagi mereka.

“Untuk soal pembimbing agama, saya coba sounding (berkomunikasi) ke pembinaan agama Buddha di Kanwil wilayah Jawa Barat yang bisa ditugaskan,” kata dia.

Akibatnya bisa diprediksi, banyak generasi muda komunitas budha Garut, tidak peduli dengan perkembangan agama mereka sendiri, hingga beralih menjadi pemeluk agama lain.

“Ada yang dari budha menjadi muslim, kristen, katolik, karena mereka minim pembimbing agamanya terutama bagi generasi muda mereka,” ujar dia.

Selama ini sekitar 200 komunitas Buddha Garut, kerap melangsungkan kegiatan keagamaan di Vihara Dharma Loka Garut yang berada di jalan Guntur yang sudah berdiri 1,5 abad yang lalu.

“Upaya silaturahmi antar komunitas agama seperti ini akan kami pertahankan sebagai upaya menjaga keruntuhan antar umat beragama di Garut,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.