Sukses

Warga Cilacap hingga Jakarta Rela Antre Sampaikan Belasungkawa ke Rumah Ridwan Kamil

Umuh berharap almarhum Eril diterima iman Islamnya, dimaafkan segala kesalahannya, diluaskan kuburnya, dan dijauhkan dari siksa kubur.

Liputan6.com, Bandung - Keinginan untuk mengungkapkan langsung rasa simpati atas kedukaan yang menimpa keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yakni wafatnya anak sulung mereka Emmeril Kahn Mumtadz, dimanfaatkan sejumlah masyarakat dengan bertakziah ke Gedung Pakuan, Jumat (3/6/2022) malam.

Tak hanya warga Kota Bandung, simpati hadir dari luar Kota Bandung, seperti Gilang (26), warga Cilacap, Jawa Tengah. Gilang tak sendiri, dia mengajak rekannya yang lain, Erika (25), warga Jakarta. Mereka rela mengantre di pintu masuk Gedung Pakuan yang merupakan Rumah Dinas Gubernur Jabar untuk bertakziah.

"Kami ingin ikut berbela sungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril itu adik tingkat saya di ITB walaupun kami tidak saling kenal," ucap Gilang.

Sementara Erika mengaku sangat terenyuh dengan unggahan-unggahan perjuangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kamil mencari separuh jiwa mereka di Sungai Aare.

"Saya ikut merasakan duka yang dialami keluarga, meski saya juga enggak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik. Saya ikut sedih melihat informasi tentang Eril di media sosial," tuturnya.

Berbeda dengan yang lainnya, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar sangat merasakan apa yang Ridwan Kamil dan istri rasakan saat ini. Pasalnya, dia pun telah ditinggal anak bungsunya tahun 1999 silam.

"Anak saya meninggal ketika usianya 16 tahun. Sebagai orangtua ini adalah cobaan paling berat. Saya turut bersedih dengan kehilangannya ananda Eril," ujar Umuh Muchtar.

Umuh berharap almarhum Eril diterima iman Islamnya, dimaafkan segala kesalahannya, diluaskan kuburnya, dan dijauhkan dari siksa kubur.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dua Sesi

Untuk diketahui, pihak Gedung Pakuan mempersilakan warga memberikan ucapan bela sungkawa langsung kepada Gubernur dan istri. Ucapan dibagi dalam dua sesi.

Sesi pertama ditujukan untuk keluarga besar gubernur, perangkat daerah, dan pimpinan daerah. Sedangkan sesi kedua untuk organisasi masyarakat dan warga sipil.

Warga yang ingin berbela sungkawa nampak rela mengantre untuk mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan Gubernur. Mereka mengantre tertib sesuai dengan aturan Gedung Pakuan.

Sebelum bertemu langsung, warga diberikan kesempatan menulis ucapan bela sungkawa pada secarik kertas kotak warna-warni yang telah disediakan, kemudian ditempel di dinding salah satu ruang pertemuan di Gedung Pakuan.

Usai bertakziah, warga yang hadir diberikan setangkai bunga mawar indah dan harum berwarna merah, maupun putih.

3 dari 3 halaman

Kendala Pencarian

Anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) yang hilang di sungai Aare, Swiss tak kunjung ditemukan. Kepolisian Swiss mengungkap kendala-kendala yang dialami saat pencarian putra Atalia Praratya ini.

Juru bicara kepolisian Bern, Magdalena Rast menerangkan, kendala yang dialami selama pencarian Eril dipengaruhi oleh kondisi sungai Aare itu sendiri.

“Kendala ini tampak di permukaan," ungkapnya.

Selain itu, arus sungai yang kencang dan pusaran air yang timbul di bagian tengah sungai Aare juga menjadi kendala tim pencarian Eril.

Dia juga mengungkapkan, suhu air yang dingin bisa memicu terjadinya kram hingga hipotermia orang yang berenang di sungai Aare. Beberapa hal ini menyebabkan acapkali terjadi kecelakaan air di Sungai Aare.

Sementara itu, Duta Besar Indonesia di Swiss, Muliaman Hadad mengungkap tim pencarian Eril kesulitan karena kendala alami sungai Aare. Salah satunya air sungai yang keruh.

“Oleh karena itu, kendala-kendala alam ini tentu saja menjadi ciri khas kendala bagi para petugas SAR,” katanya.

Seperti diketahui anak Ridwan Kamil hilang saat berenang di sungai Aare pada Kamis (26/5/2022). Sudah sepekan lebih pencarian dilakukan oleh tim SAR, namun belum membuahkan hasil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.