Sukses

Kala Yasonna Serap Aspirasi Anak-anak Muda Medan dan Dorong Kemajuan Kreativitas

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, berdiskusi dengan anak-anak muda di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) membahas pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual. Diskusi digelar di Grand Andaliman, Jalan Abdullah Lubis, Medan, Selasa (12/4/2022).

Liputan6.com, Medan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, berdiskusi dengan anak-anak muda di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) membahas pentingnya perlindungan Kekayaan Intelektual. Diskusi digelar di Grand Andaliman, Jalan Abdullah Lubis, Medan, Selasa (12/4/2022).

Dalam diskusi bertajuk Yasonna Mendengar dengan konsep town hall meeting itu, Yasonna banyak menyerap dan menjawab pertanyaan dari para pelaku industri kreatif serta start up secara lugas dan tidak berjarak.

Seorang peserta yang bertanya adalah Rasyid, perwakilan dari Ikatan Muda-Mudi Melayu Indonesia. Rasyid meminta pendapat Yasonna mengenai usaha rintisannya di bidang jasa ekspedisi yang dirintis sejak 6 bulan lalu.

"Apakah sudah saatnya kami daftarkan? Nama ekspedisinya City Ekspedisi," ucap Rasyid. Lalu Yasonna menjawab, "Oh, ya, iya."

Yasonna Laoly menyarankan Rasyid berdiskusi dengan Divisi Pelayanan Hukum Kanwil Sumut mengenai tata cara dan pentingnya pendaftaran Perseroan Perorangan, pendaftaran merek, dan hal lain yang dapat membantu pengembangan perusahaan rintisannya.

"Senang saya. Adik masih muda sudah mulai berusaha, jangan pantang menyerah, kendala pasti ada, berdiskusi untuk mendapat solusi," ucapnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Curhat Mengenai Kendala

Peserta lainnya, Ririn Prabuwati, curhat mengenai kendala yang dia hadapi saat ingin mengurus legalitas pendirian badan hukum organisasinya yang berisi para pegiat seni pantomim.

Organisasinya perlu berbadan hukum agar dapat menerima bantuan dana untuk operasional dan kegiatan pengembangan. Ririn pun memohon bantuan Yasonna selaku Menteri Hukum dan HAM.

"Kami mendapatkan masalah untuk dapat pengesahan itu harus melalui notaris, biayanya di Kemenkumham Rp 200 ribu. Tapi kalau sudah masuk ke notaris, mulailah muncul harga yang tidak sama, karena mahal dan kami tidak ada uang, kami hold dulu," ungkapnya.

"Bantulah kami selaku komunitas untuk pengesahan badan hukum itu, dan kesamaan harga," lanjutnya.

Menjawab hal itu, Yasonna meminta Divisi Pelayanan Komunikasi Masyarakat Kanwil Kemenkumham Sumut memanggil satu notaris untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut.

"Tetap ada biaya, tapi enggak semahal itu. Saya setuju para pemula harus kita dukung, sama kayak UMKM, keberpihakan kita harus di situ," sebutnya.

3 dari 3 halaman

Yasonna Mendengar

Yasonna Mendengar merupakan kegiatan untuk meningkatkan ekonomi kreatif di daerah, serta jemput bola menyosialisasikan pentingnya melindungi Kekayaan Intelektual. Dengan konsep town hall meeting, Yasonna Mendengar kental nuansa anak muda.

Yasonna Mendengar digelar perdana di Medan, dan menjadi pembuka karena tercatat menyumbang permohonan Kekayaan Inteletual terbesar di Sumatera dan ke-6 dalam lingkup nasional. Selain di Medan, Yasonna Mendengar juga akan digelar di Jakarta, Denpasar, Surabaya, Solo, dan Makassar.

Dalam kegiatan ini, Yasonna berdiskusi lebih dekat dengan komunitas-komunitas penghasil Kekayaan Intelektual di Kota Medan. Hal ini juga dilakukan supaya Kemenkumham dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) bisa menghasilkan produk-produk hukum dan pelayanan publik yang efektif dan relevan.

Kegiatan ini melibatkan seratus peserta dari berbagai komunitas (musik, film, animasi, literasi, desain grafis, dan seni pertunjukan), termasuk dihadiri Wali Kota Medan Bobby Nasition. Peserta lainnya menyaksikan melalui live streaming di Youtube serta Facebook dan Instagram DJKI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.