Sukses

Sirkuit Dinilai Tak Layak, Pembalap Asal Kendari Tewas di Balap Motor Muna

Seorang pembalap asal Kota Kendari, tewas usai mengalami kecelakaan saat membalap di tengah hujan deras.

Liputan6.com, Kendari - Seorang pembalap asal Kota Kendari, Kuntet Khalisa tewas saat mengikuti balap motor di Kabupaten Muna. Pria asal Kota Kendari itu, mengembuskan napas terakhir di RS LM Baharuddin Muna, usai menabrak pohon.

Diketahui, kejuaraan berlangsung di pelataran Sarana Olahraga (SOR) La Ode Pandu Kabupaten Muna, Minggu (6/3/2022). Lokasi ini, diketahui terakhir diaspal mulus, saat 2007 silam, saat pelaksanaan Porprov di Muna.

Saat kejadian, korban yang turun dengan nomor 94, sudah berada pada posisi pertama. Tiba-tiba, dia mengalami kecelakaan tunggal hingga menabrak pohon pada tikungan lap ke 4. Tidak mampu mengendalikan motor, korban terjatuh dan mengalami benturan sangat keras.

Sejumlah rekannya, sempat memberikan pertolongan pertama lalu melarikan korban ke rumah sakit. Namun, pembalap ini tak tertolong.

Saat kecelakaan, Kuntet diketahui turun di kelas 150cc expert. Salah satu dari 3 kelas utama dari 20 kelas di Kejuaraan La Ode Muhammad Aswin Cup 1. Kuntet, turun di Kabupaten Muna, bersama sejumlah rekan pembalap lainnya asal Kota Kendari.

Menurut sejumlah warga, arena balap di lokasi SOR La Ode Pandu, diketahui belum layak menjadi arena balap motor. Selain tekstur aspal yang tidak rata dan kasar, ada beberapa kekurangan teknis lainnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ada Pembatas Jalur dan Sempat Terendam

Dodhy, seorang warga mengatakan, panitia tidak membuat pembatas jalur yang ketat antara penonton dan jalan. Menurutnya, pembatas jalan hanya ditutupi karung berisi pasir.

"Harusnya, ada ban bekas di samping jalan, tapi ini hampir tak ada. Sangat beresiko bagi pebalap dan penonton," ujar Dodhy.

Masalah lainnya, panitia balap motor di Muna, tetap memaksakan ajang balap motor ini meskipun hujan deras. Sehingga, jalur balapan terendam air dan memengaruhi daya cengkeram ban di aspal.

Pimpinan Lomba dari IMI Sultra, Chika saat dikonfimasi wartawan menyatakan, sebelumnya, Kuntet sempat terjatuh saat balik arah. Namun, dia masih berusaha melanjutkan lomba.

"Kami sangat berduka atas insiden ini, ini kecelakaan tunggal," ujar Chika.

Diketahui, ada sebanyak 81 pebalap yang turun pada ajang ini. Kuntet, mewakili Tim ASR Racing team asal Kota Kendari.

Selain kecelakaan maut, mewarnai aksi balap motor di Muna, ternyata maling ikut beraksi saat balapan tengah berlangsung. Tidak tanggung-tanggung, maling menggasak sejumlah barang milik tim asal kabupaten lain.

Akibatnya, sejumlah official dan pebalap mengalami kerugian hingga jutaan rupiah. Aksi mereka dilakukan ketika peserta dan official sedang sibuk mengatur jalannya balapan.

Saat panitia dan peserta sibuk, maling masuk dan menggasak barang-barang milik official dan pebalap di tenda.

Dalam video yang beredar, salah seorang official mengaku mengalami kehilangan tiga buah tas, 3 handphone dan 3 buah tas kecil. Pria tersebut, direkam seorang rekannya di depan tenda tempat mereka menaruh motor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.