Sukses

Ketika Ratusan Siswa SD di Makassar Berebut untuk Menjadi Penerima Vaksinasi Covid-19

Kegiatan vaksinasi itu merupakan kerja sama antara Dinas Pendidikan Kota Makassar dan Polda Sulsel

Liputan6.com, Makassar - Ratusan siswa dan siswi di SDN Paccinang dan SDN Paccinang 1 Kota Makassar antusias mengikuti gelaran vaksinasi massal untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. Mereka bahkan terlihat berebut untuk menjadi siapa yang lebih dahulu mendapatkan suntikan vaksin.  

Kepala SDN Paccinang, Zaenab menuturkan antusiasme para anak didik  itu tidak terlepas dari peran serta pihak panitia vaksinasi yang berada di lokasi kegiatan. Selain itu dia juga telah mengimbau kepada para orangtua siswa dan siswi untuk mengajak anak mereka untuk vaksin agar kegiatan pembelajaran tatap muka tetap berlangsung.

"Tentu saja kami sudah memberi tahu orangtua siswa agar anaknya diikutkan vaksin supaya kita tidak kembali PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)," kata Zaenab, Jumat (18/2/2022).

Zaenab menyebutkan pada kegiatan vaksinasi yang digelar sejak pagi itu, terdapat 267 siswa dan siswi dari SDN Paccinang serta 200 siswa dan siswi dari SDN Paccinang 1 yang bakal menerima vaksin.

"Hari ini umumnya anak-anak menerima vaksin pertama saja dulu," sebutnya.

Zaenab pun menghaturkan rasa terima kasihnya kepada Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan yang berperan serta sebagai panitia kegiatan vaksinasi anak tersebut. Ia bahkan berharap pada program vaksinasi kedua nantinya yang menjadi panitia vaksinasi adalah pihak Polda Sulsel kembali.

"Sangat bagus ya, kami sangat berterima kasih dari nakes-nakes Polda Sulsel ini sangat membantu kami, semoga vaksinasi kedua nanti masih tetap ini panitianya," ucap Zaenab.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Ingin Kembali Pembelajaran Daring

Zaenab pun sangat berharap dengan suksesnya kegiatan vaksinasi anak di sekolahnya itu, kegiatan pembelajaran tatap muka bisa terus diberlangsungkan.  Menurut dia, ada tren negatif sejak pembelajaran daring diberlakukan, terutama bagi siswa kelas 5 dan 6.

"Sejak pembelajaran online saya merasa kecewa melihat anak-anak. Kenapa? Ketika saya masuk melihat kelas 5 dan 6. Jangankan untuk literasinya, numerasi mereka juga sangat kurang. Perkalian bersusun saja mereka sudah tidak pahami, karena selama pembelajaran daring mereka andalkan bantuan dari orang lain," ucapnya.

Ia pun tak ingin nama sekolah yang ia bina menjadi buruk reputasinya lantaran hal tersebut terjadi. Apalagi selama ini SDN Paccinang dan SDN Paccinang 1 dikenal selalu berhasil menelurkan siswa dan siswi yang berprestasi.

"Makanya kami berharap pembelajaran tatap muka ini bisa terus berlangsung, makanya kami minta seluruh orangtua untuk mendampingi anak-anaknya ikuti vaksin," Zaenab memungkasi.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.