Sukses

Pengiriman Sampel PCR ke Kemenkes Dibatasi, Pemkot Cilegon Keteteran Bendung Omicron

Pengiriman Sampel PCR, terutama yang diduga omicron, dibatasi oleh Labkesda Banten dan Laboratorium Kemenkes di Jakarta. Padahal, pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) harus dilakukan, untuk mendeteksi varian baru covid-19 ini.

Liputan6.com, Cilegon - Pengiriman Sampel PCR, terutama yang diduga omicron, dibatasi oleh Labkesda Banten dan Laboratorium Kemenkes di Jakarta. Padahal, pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) harus dilakukan, untuk mendeteksi varian baru covid-19 ini sehingga bisa menentukan langkah antisipasi penyebaran maupun penanganannya.

Pembatasan pengiriman sampel dirasakan oleh Kota Cilegon. Dinkes menyebutkan setidaknya mentracing 30 orang kontak erat dari setiap satu pasien. Bahkan, sampel PCR yang dikirimkan dari Kota Cilegon ke Kemenkes, untuk diperiksa WGS, membutuhkan waktu hingga keluar hasilnya.

"Sampel tersebut ada di Labkesda, karena memang ada pembatasan untuk pemeriksaan baik di provinsi maupun di pusat (Laboratorium Kemenkes), akhirnya kita tiap hari ke sana. Hari ini ke provinsi 50 (sampel), besok ke pusat 80 (sampel), itu tiap hari (ngirim sampel)," kata Kepala Dinkes Kota Cilegon, Ratih Purnamasari, di Puskesmas Cilegon, Rabu (09/02/2022).

Pembatasan pemeriksaan sampel covid-19, terutama untuk mengetahui varian omicron, karena terbatasnya tenaga kesehatan dan peralatan yang ada. Ditambah, seluruh sampel probabel omicron, masih diperiksa di Kemenkes.

"Karena mungkin dari kabupaten dan kota lain seluruh Indonesia (dikirim) ke sana (Kemenkes), mungkin dengan petugas yang ada dan sebagainya perlu pembatasan," terangnya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kirim Sampel PCR Setiap Hari

Sampel PCR yang belum dikirim ke Labkesda Banten maupun Laboratorium Kemenkes, saat ini masih disimpan di Labkesda Kota Cilegon, nantinya sampel tersebut dikirim secara estafet setiap harinya.

Berdasarkan data dari Instagram (IG) resmi Dinkes Kota Cilegon per tanggal 8 Februari 2021, pasien positif covid-19 yang masih dirawat atau melakukan isolasi mandiri berjumlah 622 orang. Meninggal 308 orang dan sembuh 12.623 orang.

"(Sampel PCR) kita taruh di Labkesda, kita punya tempat, nanti tiap hari ngirim 50 dan 80. Kita sampai saat ini belum ada hasil omicron, adanya probabel tadi. Probabel itu kita belum diperiksakan dengan WGS-nya itu, jadi belum ada hasil," jelasnya.

Di sisi lain, capaian vaksinasi di Kota Cilegon sudah 86 persen untuk dosis kesatu, kemudian dosis keduanya sudah 73 persen. Selanjutnya vaksin covid-19 yang diberikan ke lansia baru 48,26 persen untuk dosis pertama dan 38,74 persen untuk dosis kedua.

Kemudian vaksinasi untuk anak-anak mencapai 23,74 persen untuk dosis pertama dan dosis keduanya baru 0,06 persen.

"Dari kepolisian membantu vaksinasi untuk usia lanjut baik dosis pertama, kedua maupun booster. Mereka membantu dari seluruh kecamatan di Cilegon, dibawa ke sini," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Polisi Benarkan Keterbatasan Laboratorium Pemeriksaan WGS

Pada saat bersamaan, Kalemdiklat Polri, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel bersama Kapolda Banten, Irjen Pol Rudy Heriyanto memantau pelaksanaan vaksinasi di Puskesmas Cilegon. Namun, dia enggan memberikan keterangan.

Menurut Kabiddokkes Polda Banten, Kombes Pol Agung Widodo, capaian vaksinasi untuk lansia di Bangun sudah mencapai 82 persen. Kemudian secara umum, capaian vaksinasi mencapai 88 persen untuk dosis pertama dan 54,8 persen untuk dosis keduanya.

Sedangkan varian omicron di Banten sudah menjangkiti 27 orang, hanya 3 orang yang masih mendapatkan perawatan medis, sisanya sudah dinyatakan sembuh. Pasien omicron berada di Kota Tangsel dan Kota Tangerang.

Kombes Pol Agung Widodo juga menyatakan, pemeriksaan sampel omicron masih terbatas dan baru bisa dilakukan di laboratorium Kemenkes.

"Laboratoruimnya di Litbangkes Kemenkes, laboratoriumnya memang terbatas dibanding laboratorium biasa, memang perlu pemeriksaan spesifik, karenanya belum tersebar diseluruh Indonesia," kata Kabiddokkes Polda Banten, Kombes Pol Agung Widodo, Rabu (09/02/2022).

Sebelumnya, pada Kamis, 16 Desember 2021, Menkes Budi Gunadi Sadikin berjanji akan meningkatkan pemeriksaan WGS hingga 10 persen dari seluruh kasus positif yang terjadi, sehingga pemeriksaannya akan lebih cepat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.