Sukses

Kasus Covid-19 di Bandung Naik, PTM 100 Persen Jalan Terus

Kasus Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, mulai mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

Liputan6.com, Bandung - Kasus Covid-19 di Kota Bandung, Jawa Barat, mulai mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memutuskan tetap melanjutkan kegiatan [pembelajaran tatap muka]((4877254 "") (PTM) 100 persen di sekolah.

Soal meningkatnya kasus Covid-19 di Bandung terjadi selama dua pekan terakhir. Jumlahnya bahkan 10 kali lipat dibandingkan dua pekan sebelumnya pada periode Januari lalu. Di mana jumlah kasus harian mencapai 70-an kasus, bahkan dalam dua pekan terakhir jumlahnya 700 lebih.

Satgas [Covid-19 Bandung]((4877254 "") mengimbau warga agar tetap waspada di masa pandemi ini.

Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan, Pemkot Bandung belum memutuskan untuk memberhentikan PTM 100 persen di tengah lonjakan kasus virus Corona tersebut.

"Kasus memang meningkat, kalau kita lihat di tanggal 2 Januari 2022 ke 3 Februari 2022, itu dari 21 ke 700 kasus. Peningkatannya luar biasa, tapi sekali lagi kita waspada, panik mah tidak perlu," kata Yana Mulyana, Kamis (3/2/2022).

 

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PTM 100 Persen Jalan Terus

Menurut Yana, walau terjadi lonjakan kasus, PTM 100 persen akan tetap berjalan dan tetap diiringi dengan protokol kesehatan ketat. Selain itu, pihaknya akan terus melakukan tes acak dan pelacakan kontak erat untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 pada siswa dan tenaga pendidik.

"PTM tetap berjalan, karena hanya 0,4 persen kalau tidak salah atau 0,04 kasus infeksi positifnya di sekolah. Kami minta lewat Disdik terus prokes dan tes acak, mudah-mudahan tertangani," ujarnya.

Lebih jauh Yana mengatakan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini tidak menyelesaikan masalah. Untuk memutuskan memberhentikan PTM dan mengganti dengan PJJ, sambung dia, tidak bisa langsung dilakukan karena ada standar operasional prosedur (SOP).

"Kami sudah ada SOP, akan terus tes acak dan sampai saat ini sudah 60 sekolah. Dari itu ada 14 orang positif Covid-19, 13 siswa dan satu guru. Jadi, sementara ini (PTM 100 persen) masih jalan," cetusnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.