Sukses

Waspadai Penularan Omicron dari Pendatang, Warga Kaltara Siaga di Jalur Tikus

Belum lama ini, Kemenkes mengumumkan masuknya virus Covid-19 varian baru, yakni Omicron.

Liputan6.com, Balikpapan - Belum lama ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan masuknya virus Covid-19 varian baru, yakni Omicron. Covid-19 varian baru ini pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 27 November 2021 lalu, yang diduga dari Warga Negara Indonesia (WNI), yakni pasien N yang baru tiba dari Nigeria.

Setelah kemunculan pertama kali kasus Covid-19 Omicron, Kemenkes kembali mengumumkan pada 18 Desmber 2021 adanya dua pasien yang diduga terinfeksi Omicron. Sehingga, total kasus pasien terpapar Covid-19 Omicron yang dicatat oleh Kemenkes hingga saat ini berjumlah tiga orang.

Mengantisipasi meluasnya kasus Covid-19 Omicron di Indonesian termasuk di Kalimatan Utara (Kaltara), Gubernur Zainal Arifin Paliwang meminta masyarakat Kaltara untuk tidak panik. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap dapat mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.

"Sebagai Gubernur, saya meminta masyarakat tidak terlalu panik dengan kasus Covid-19 jenis baru ini. Namun, saya mengimbau agar masyarakat Kaltara tetap mematuhi prokes," imbau Gubernur Zainal, Senin (20/12/2021)

"Tetap patuhi prokes dengan cara mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangai mobilitas (5M). Karena Omicron ini berasal dari luar negeri, saya juga minta masyarakat untuk tidak bepergian keluar negeri apalagi jelang Natal dan tahun baru ini," tambah orang nomor satu di Kaltara itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Simak video menarik berikut:

3 dari 4 halaman

Pembentukan Tim Terpadu

Untuk mencegah masuknya Covid-19 Omicron di Kaltara, Gubernur Zainal mengungkapkan, ke depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara akan segera membentuk tim terpadu, guna melakukan pengawasan terlebih lagi di daerah perbatasan antara Kaltara dengan Malaysia.

"Saat ini kasus Covid-19 di Kaltara sudah mulai melandai, dengan adanya varian baru yakni Omicron, Pemprov Kaltara akan segera membentuk tim terpadu untuk melakukan pengawasan, khususnya di wilayah perbatasan Kaltara dan Malaysia," ungkap Gubernur Zainal.

Sebagai daerah yang berbatasan dengan Malaysia, Kaltara memiliki banyak jalur tikus, yang tentu menyulitkan petugas atau tim terpadu melakukan pengawasan. Oleh karena itu, Gubernur Zainal meminta, masyarakat yang berada di perbatasan dan pedalaman untuk dapat segera melapor, jika ada orang asing masuk melalui jalur tikus ke Kaltara.

"Saya minta dan imbau masyarakat di perbatasan, jika ada orang baru masuk di wilayah perbatasan, masyarakat jangan segan-segan melaporkan ke aparat terdekat, agar kita semua terhindar dari bahaya Covid-19 Omicron ini," tegas Gubernur Zainal.

 

4 dari 4 halaman

Tentang Virus Omicron

Untuk diketahui, Varian Omicron, juga dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.529, adalah sebuah varian SARS-CoV-2, sebuah coronavirus yang menyebabkan Covid-19. WHO menyatakannya sebagai varian yang diwaspadai dan menamakannya dari kata Yunani Omicron.

Untuk diketahui, Omicron pertama kali diketahui pada 9 November 2021 lalu di Botswana, selain itu Covid-19 jenis baru ini juga terdeteksi di Afrika Selatan. Tidak hanya itu, kasus ini juga terdeteksi di Hong Kong dan Israel, setelah salah seorang pelancong dari Malawi bersama dua pelancong lainnya kembali ke Afrika Selatan. Tidak hanya itu, varian Omicron ini juga diketahui menular kepada salah satu pelancong dari Madagaskar, termaksud adanya kasus terkonfirmasi di Belgia yang diduga melewati Mesir sebelum 10 November 2021.

Pada 24 November 2021, Covid-19 Omicron kemudian dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan, selanjutnya pada 26 November Kelompok Penasehat Teknis WHO terhadap Evolusi Virus SARS-CoV-2 menyatakan, bahwa B.1.1.529 adalah sebuah varian yang diwaspadai dan memberikannya sebutan Omicron.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.