Sukses

Banyak Bangunan Roboh, Ini 2 Kecamatan di Selayar yang Paling Terdampak Gempa Larantuka

Gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 di Larantuka terasa hingga ke Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 terjadi di laut sekitar 112 kilometer barat laut Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) di kedalaman 12 kilometer, Selasa (14/12/2021) pukul 11.20 Wita. Getaran gempa dilaporkan terasa hingga ke Kota Makassar dan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Pantauan Liputan6.com, beberapa lokasi di Makassar terjadi kepanikan warga, salah satunya di RS Wahidin. Keluarga membawa pasien ke luar ruangan untuk menyelamatkan diri. Situasi serupa juga terjadi di RSUD Bulukumba, tampak pasien dan perawat berhamburan ke luar rumah sakit sesaat usai merasakan gempa.  

Bupati Kepulauan Selayar M Nuh Basli saat jumpa pers mengatakan, ada dua kecamatan paling terdampak gempa di Kabupaten Selayar, yaitu Kecamatan Pasilambena dan Kecamatan Pasimarange. 

"Menurut laporan ada beberapa bangunan roboh, ketenangan psikologis warga terganggu, itu yang menjadi fokus kami memberikan ketenangan dan edukasi agar jangan terlalu panik," katanya.

Nuh Basli juga mengatakan, jaringan komunikasi di Kabupaten Selayar masih terputus akibat gempa. Namn demikian pihaknya bersama BPBD setempat telah membangun titik-titik lokasi pengungsian, mengingat sebagian besar warga di kabupaten tersebut mengungsi usai terjadi gempa.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tercatat 20 Gempa Susulan

Sementara itu, catatan BMKG menyebut, setidaknya ada 20 gempa susulan yang terjadi, yang paling tinggi Magnitudo 6,8 dan terendah 3,4. BMKG mengimbau warga yang terdampak gempa, memeriksa kembali bangunan rumah sebelum ditempati. Jika ada kerusakan lebih baik mengungsi di luar terlebih dahulu. Mengingat pondasi rumah yang rusak belum tentu bisa menahan guncangan jika gempa susulan terjadi, meski skalanya terus mengecil.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan 4 peringatan dini terkait gempa Larantuka, NTT. Pertama, peringatan dini gempa Magnitudo 7,5 berpotensi tsunami. Kemudian dimutahirkan menjadi Magnitudo 7,4 dengan gempa susulan Magnitudo 6,8. Saat itu BMKG mengeluarkan peringatan dini beberapa daerah dari yang siagam menjadi waspada. Ketiga BMKG mengeluarkan peringatan dini observasi adanya gelombang tsunami sebesar 7 cm. Dan terakhir, BMKG telah menarik peringatan dini tsunami usai rentetan gempa tersebut.

3 dari 3 halaman

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Terjadi Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa:

- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.