Sukses

Insiden Satu Keluarga Petani Terseret Arus saat Terobos Sungai di Kolaka Utara

Empat orang keluarga petani di Kolaka Utara meninggal dunia usai terseret arus sungai saat hendak menyeberang.

Liputan6.com, Kendari - Lima orang warga terseret arus sungai saat menyeberang aliran sungai di Desa Pundoho, Kecamatan Pakue Utara Kabupaten Kolaka Utara, Rabu (24/11/2021) sekitar pukul 16.30 Wita. Satu orang anak berusia 11 tahun, bernama Arsyad Langgomali (11), ditemukan selamat pada hari yang sama dalam kondisi tak sadarkan diri.

Sedangkan 4 orang, sempat dinyatakan hilang. Keempatnya yakni, Rahmah (44), Nur Aqila Assahra (8), Nur Aisyah, Nur Asisah. Tiga korban hilang, Rahmah, Nur Aqila Assahra dan Nur Asisah ditemukan meningal dunia pada hari yang sama.

Satu orang yang sempat dinyatakan hilang, Nur Aisyah ditemukan tim SAR Gabungan hari berikutnya, Kamis (25/11/2021) sekitar pukul 06.30 Wita. Dia ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

Menurut saksi mata di lokasi kejadian, Herman, kondisi arus sungai saat tempat korban menyeberang, hanya sedalam lutut orang dewasa. Air berwarna keruh kecoklatan, sebab wilayah di sekitar hulu sungai, sedang hujan.

Keterangan Herman, dibenarkan Kapolsek Pakue Kolaka Utara, Iptu Ridwan. Dia mengatakan, pantauan di lokasi, lebar sungai hanya sekitar 8-10 meter.

"Tiba-tiba saja arus deras datang menyeret para korban," kata Ridwan.

Dia mengungkapkan, arus yang datang setinggi kepala orang dewasa. Sehingga, kemungkinan korban yang kebanyakan perempuan, tak mampu bertahan.

"Normalnya, kalau kondisi biasa, sekitar 2 sampai 5 menit warga biasa menyeberang," ujar Ridwan.

Dia menyebut, kelima orang ini kemungkinan memilih jalan pintas dari rumahnya di seberang menuju kebun mereka. Sebab, di wilayah Desa Pundoho, tidak ada jembatan gantung. Jembatan penyeberangan hanya ada di wilayah Desa Pakue, Desa Salabongka dan Desa Amowe Kolaka Utara. Ketiganya, merupakan desa di sekitar Pundoho.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kejadian

Menurut Kepala Desa Pakue, Ikhwan Almi, saat itu kelima orang korban baru saja selesai berkebun di lahannya yang berada di seberang sungai. Saat hendak pulang ke rumahnya, mereka memutuskan menyeberangi sungai.

Sebelumnya, kelima orang korban juga datang dengan menyeberangi sungai. Tak mengira ada arus yang datang tiba-tiba, kelimanya lalu hanyut terseret.

Korban yang ditemukan pertama kali, bernama Arsyad Langgomali (11). Dia dalam keadaan selamat, meskipun sudah tak sadarkan diri.

"Sempat dilarikan ke puskesmas, akhirnya bisa bercerita soal kejadian saat kecelakaan itu," ujar Ikhwan.

Kapolsek Pakue, Iptu Ridwan menyatakan, usai satu orang korban ditemukan selamat, pihaknya memutuskan mencari bersama 6 orang anggota Polsek. Dibantu Pihak Koramil Pakue, BPBD Kolaka Utara dan warga, mereka mencari hingga ke beberapa desa.

"Sampai hampir tengah malam, kami masih mencari di titik yang berbeda," ujar Iptu Ridwan.

Di lokasi kejadian, warga yang berusaha membantu tak bisa berbuat banyak. Mereka menunggu tim SAR Kolaka yang datang dengan menggunakan perahu bermotor mencari ke wilayah sungai yang berarus deras.

Tim SAR Kolaka menempuh jarak sekitar 220 kilometer menuju lokasi kejadian. Tim SAR Pos Kolaka, tiba di lokasi kejadian Kamis (25/11/2021), sekitar pukul 01.25 Wita. Dalam kondisi hujan, mereka melakukan pencarian dibantu kepolisian, pihak TNI, BPBD Kolaka Utara serta warga setempat.

Pagi harinya, sekitar pukul 06.30 Wita Tim SAR Gabungan menemukan korban Nur Aisyah sekitar 100 meter dari lokasi kecelakaan awal dalam kondisi meninggal dunia. Korban selanjutnya dievakuasi ke rumah duka dan diserahkan kepada pihak keluarga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.