Sukses

Catatan Kecil Venzha Christ Jalani Simulasi Hidup di Planet Mars (Bagian I)

Venzha Christ mengikuti proyek simulasi hidup di Planet Mars bersama Mars Society pada 2018 selama dua bulan.

Liputan6.com, Yogyakarta- Pernah kah membayangkan hidup di Planet Mars? Kalau tidak bisa membayangkan atau kurang gambaran bisa bertanya ke Venzha Christ. Ia menjadi orang pertama Indonesia dan satu-satunya yang pernah menjalani pelatihan simulasi hidup di Planet Mars. Venzha Christ mengikuti proyek simulasi hidup di Planet Mars bersama Mars Society pada 2018 selama dua bulan.

Program kolaborasi NASA, SpaceX, NHK Japan, Sony Corporation, MUSK Foundation (Elon Musk Foundation), dan sebagainya ini diadakan di Mars Desert Research Station (MDRS) Utah, Amerika. Simulasi ini diikuti satu tim terdiri dari tujuh orang (satu commander dan enam kru) dan dua robot.

 “Mars memang kerap dijadikan objek pelatihan luar angkasa karena jaraknya yang terdekat dengan bumi, sekitar 62 juta kilometer dari Planet Bumi,” ujar Venzha Christ di Yogyakarta, Senin (13/9/2021).

Lantas, bagaimana ceritanya Venzha Christ bisa sampai terpilih menjadi peserta simulasi hidup di Mars? Pada sebuah perhelatan seni 2016, salah satu direktur Mars Society Jepang, Yusuke Murakami melihat karya Venzha Christ yang berupa menara Indonesia Space Science Society (ISSS). Saat itu, ada juga orang dari NASA yang hadir.

Pada tahun yang sama, Venzha Christ juga menggagas perhelatan simposium internasional Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) di Yogyakarta. Yusuke pun tertarik dan memberikan undangan kepadanya untuk mengikuti pelatihan simulasi hidup di Mars.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Persiapan 2 Tahun

Bukan hal yang mudah mengikuti pelatihan hidup di Mars. Rangkaian persiapan fisik, psikis, dan mental harus dilalui, Tidak hanya itu, Venzha Christ juga harus mempelajari protokol komunikasi.

Persiapannya pun membutuhkan waktu yang tidak singkat. Venzha Christ diberi waktu dua tahun untuk mempersiapkan semuanya.

“Yusuke tanya waktu itu, sehat enggak, suka naik gunung tidak, punya pengalaman survival tidak, ya saya jawab saya saya tidak punya pengalaman survival tapi saya sehat,” tutur Venzha Christ.

Ia diminta Yusuke untuk berhenti merokok selama enam bulan sebelum mulai simulasi. Venzha Christ juga harus pantang daging dan olahraga teratur.

Sampai-sampai, ia rela meninggalkan semua kendaraan bermotornya dan hanya sepeda untuk kepentingan olahraga dan transportasi. Ia juga latihan mengendarai motor ATV yang berukuran besar untuk kepentingan medan saat simulasi berlangsung.

“Bisa dibilang semi militer, no smoking, no alcohol, no sex, no gossip, no connection, no fighting,” ucap Venzha Christ.

Foto dokumentasi dari team NHK Jepang, TEAM ASIA, Crew 191 MDRS (Mars Desert Research Station) 2018, Mars Society, Utah, USA

Kondisi fisik yang stabil menjadi syarat utama karena harus menghadapi medan yang berat dengan suhu ekstrem. Pada malam hari, suhu udara mencapai minus 20 derajat Celsius, sedangkan pada siang hari bisa mencapai 40 derajat Celsius. Suhu ini mendekati gambaran suhu asli di Planet Mars bisa mencapai minus 60 sampai 80 derajat Celsius.

Untuk persiapan psikis dan mental sebenarnya Venzha Christ tidak terlalu mengalami kesulitan. Karya-karyanya yang berkaitan dengan space science dan space exploration sudah tidak terhitung jumlahnya.

Terlebih, ia memiliki ketertarikan terhadap segala hal yang berkaitan dengan luar angkasa sejak kecil dan sampai sekarang hobi mengoleksi beragam barang dan pernak-pernik berbau UFO, robot, dan antariksa.

 

Apa saja yang dialami Venzha Christ selama mengikuti pelatihan hidup simulasi di Mars? Bersambung ke Catatan Kecil Venzha Christ Jalani Simulasi Hidup di Planet Mars (Bagian II).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.