Sukses

Kadin Gelar Munas di Kendari, Protokol Kesehatan Ketat Harga Mati

Sejumlah kritikan muncul menjelang Munas Kadin di Kendari yang bakal digelar di tengah melonjaknya jumlah positif Covid-19.

Liputan6.com, Kendari - Sejumlah kritikan muncul menjelang Munas Kadin VIII Tahun 2021 yang akan digelar Rabu (30/6/2021) hingga Jumat (2/7/2021) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Sejumlah pihak mengkhawatirkan pandemi Covid-19 serta potensi munculnya klaster baru.

Menanggapi ini, Ketua Kadin Sulawesi Tenggara, Anton Timbang menyatakan, saat ini pihaknya sudah berupaya maksimal. Salah satunya, menerapkan protokol kesehatan ketat bagi peserta, tamu undangan dan panitia.

"Kami sudah koordinasi dengan Pemprov, Pemkot dan sejumlah pihak terkait soal kesiapan sekitar 3.000 rapid antigen untuk memantau kesehatan peserta, tamu dan panitia," ujarnya.

Dia menyebut, Kadin Sultra berupaya mensukseskan Munas untuk kepentingan Sulawesi Tenggara dan nasional. Memaksimalkan pelayanan, dia menjamin Pemprov Sultra dan panitia sudah bekerja maksimal.

"Meskipun, ketika ada kritik dan aspirasi warga, kami menerima dan menganggap itu masukan berarti dari mereka yang peduli," tambah Anton.

Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menyatakan, saat ini kondisi masih aman-aman saja dari Covid-19. Pihaknya tetap berupaya, memaksimalkan persiapan Munas di Kendari.

"Memang dulu iya, tapi saat ini sudah melandai," ujar Ali Mazi.

Dia menyatakan, Munas Kadin tetap akan memperhatikan protokol kesehatan. Menurutnya, momen Munas Kadin kini tengah menjadi perhatian pusat dalam hubungannya dengan percepatan pertumbuhan ekonomi.

Koordinator Media Center Munas Kadin La Ode Rahmat Apiti memaparkan, ada tiga tahap ketat protokol kesehatan yang mesti dilalui peserta dan undangan Munas. Ketiganya, mulai berlaku sejak peserta datang hingga kepulangan ke daerah masing-masing.

"Ada tiga tahap rapid test, pertama hari pertama kedatangan, kedua hari pertama Munas dan ketiga saat akan kembali ke daerah masing-masing," terang La Ode Rahmat Apiti.

Sebelumnya, Plt Kadis Kesehatan Sultra Usnia menyatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan panitia. Dia membenarkan, peserta bakal menjalani prokes ketat.

"Sudah ada rapid test yang kami siapkan, dengan ini kami berharap semua bisa berjalan dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Diketahui, persiapan Munas Kadin VIII di Kota Kendari, sudah mencapai 90 persen menjelang pelaksanaan. Jokowi, kabarnya bakal hadir saat event yang akan digelar di tengah Teluk Kendari itu.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Panitia Sudah Cek Pantau Situasi

Panitia Lokal dan Nasional Munas Kadin VIII Sulawesi Tenggara sudah meninjau lokasi pembukaan di masjid Al Alam Kendari. Lokasi ini, cukup unik karena berada di tengah teluk.

Selain itu, panitia juga mengecek kondisi Hotel Claro Kendari sebagai tempat lokasi Munas selama 3 hari. Hotel ini, merupakan salah satu hotel terbaik di Kota Kendari dengan ketersediaan 300 lebih kamar.

Kedatangan panitia nasional ke Kendari, juga melalui prokes ketat sejak di bandara hingga di lokasi. Salah satunya, kedatangan menghindari menggunakan pesawat jet komersil dan memilih pesawat jet carteran.

Sebelumnya, Walikota Kendari Sulkarnain Kadir menyatakan, saat ini pihaknya sudah mengambil beberapa langkah awal. Ia bilang, saat ini Pemkot Kendari ikut berpastisipasi mensukseskan program sejuta vaksin.

"Kami harapkan, peserta Munas bisa ikut vaksin," ujar Sulkarnain.

Dia juga mengatakan, soal antisipasi dan prokes selama Munas, pihaknya juga tetap memantau dan menunggu arahan pemerintah pusat. Jika arahan ini dinilai cocok, maka akan langsung diterapkan.

Wakil Walikota Kendari, Siska Karina Imran menyatakan, saat ini pihaknya meminta seluruh pihak, mendukung pelaksanaan Munas Kadin di Kota Kendari. Dia menyebut, saat ini Pemkot sudah melakukan upaya penerapan prokes ketat menjelang Munas.

"Mulai dari kedatangan peserta di Kota Kendari, saat acara, hingga kepulangan mereka, kami sudah ada rancangan prokes ketat," ujar Siska Karina Imran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.