Sukses

Tenang, Stok Beras Banyumas Raya Cukup untuk 1,5 Tahun ke Depan

Bulog sudah pasti akan menggelar pasar murah di sejumlah pasar tradisional, kantor cabang Bulog Banyumas, depan gudang di empat kabupaten, serta titik strategis lainnya

Liputan6.com, Banyumas - Bulog menjamin stok beras di wilayah eks-Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah berlimpah dan cukup untuk menyuplai kebutuhan selama Ramadan, Idul Fitri. Bahkan, masih cukup untuk setahun ke depan.

Panen raya dan melambatnya pasar beras dan gabah menyebabkan stok panen musim ini dan musim sebelumnya masih banyak tersimpan di tingkat petani.

Adapun stok beras di Gudang Bulog Banyumas lebih dari 21 ribu ton setara beras. Jumlah ini diklaim sangat cukup untuk menjamin ketersediaan cadangan beras untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Sangat cukup, aman, sampai 1,5 tahun pun masih aman. Panenan ini kita juga menyerap gabah petani, karena tugas kita, sejak Maret lalu sudah menyerap," kata Kepala Cabang Bulog Banyumas, Dani Satrio, Rabu (7/4/2021)

Namun begitu, untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang Ramadan, selama Ramadan dan menjelang lebaran Idul Fitri, Bulog bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda) di empat kabupaten wilayah eks-Karesidenan Banyumas menyiapkan pasar murah.

Dani bilang saat ini tengah berkoordinasi dengan pemkab untuk menentukan waktu dan titik pasar murah. Pasar murah akan digelar di empat kabupaten wilayah kerja Bulog Banyumas, yakni Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, dan Purbalingga.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasar Murah

“Ini kalau waktu sekarang belum ditentukan. Nanti akan kita tanyakan ke masing-masing Pemkab, kapan waktu dan tempatnya, yang langsung mengkoordinasi,” kata Dani.

Di luar kerja sama dengan pemda, Bulog sendiri sudah pasti akan menggelar pasar murah di sejumlah pasar tradisional, kantor cabang Bulog Banyumas, depan gudang di empat kabupaten, serta titik strategis lainnya.

Pasar murah ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan pokok, seperti beras, minyak, gula dan tepung.

“Tetapi, kalau kita sih, sudah pasti mengadakan di depan kantor dan gudang-gudang, juga sudah. Kemudian di titik-titik pasar, nanti kita tentukan lah,” ujarnya.

Menurut dia, lazimnya menjelang Ramadan akan terjadi peningkatan permintaan sehingga harganya relatif naik. Namun dia mengklaim, hingga saat ini harga komoditas pokok masih stabil. Dia mencontohkan beras, yang kini berharga stabil antara Rp.8.300 hingga Rp8.500 per kilogram.

“Sebelum juga ada, setelah masuk Ramadan juga sudah ada. Yang intensif nanti pas Ramadan mungkin ya,” dia menjelaskan.

3 dari 3 halaman

Bupati Banyumas Minta Harga Bahan Pokok Dipantau

Bupati Banyumas Achmad Husein meminta seluruh instansi terkait untuk memantau perkembangan harga dan ketersediaan bahan pangan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjelang Ramadhan dan Lebaran 2021.

"Bahan makanan jangan sampai kehabisan stok. Informasi dari Bulog, stok beras masih cukup hingga lebaran, sehingga masyarakat tidak usah khawatir," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Bupati mengatakan hal itu saat memberikan pengarahan dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bekerja sama dengan Tim Penyelenggara Pos Koordinasi Terpadu Lebaran, Natal, dan Tahun Baru di Pendopo Sipanji, Purwokerto.

Dia mengajak Bulog, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Banyumas, dan instansi terkait lainnya untuk mengecek ketersediaan bahan pangan di pasar termasuk perkembangan harganya.

"Pengalaman tahun lalu, kita tidak perlu sampai operasi pasar," katanya, mengutip Antara.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan khususnya mal dan toko-toko pakaian menjelang Lebaran seperti yang terjadi pada tahun 2020.

"Dinas Perindustrian dan Perdagangan harus mengantisipasi dengan membuat surat tentang bagaimana menjaga protokol kesehatan dengan baik sebagaimana dahulu. Kita harus lebih ketat dari dahulu," katanya.

Ia mengatakan dalam surat yang utamanya ditujukan untuk pusat-pusat perbelanjaan yang selalu ramai dikunjungi masyarakat itu harus diinformasi mengenai peringatan dan sanksi bagi yang melanggar protokol kesehatan.

Menurut dia, peringatan tersebut diberikan secara bertahap mulai peringatan pertama hingga ketiga yang merupakan peringatan terakhir.

"Kalau mereka (setelah diberi peringatan ketiga) masih bandel, maka kemudian kita segel, kita tutup usaha tersebut. Tapi jelas dari awal kita harus beri tahu, jangan sampai mereka yang melanggar mengaku tidak pernah diberi tahu," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.