Sukses

Dari Hamil Hingga Hipertensi, Banyak Nakes di Sumsel Batal Divaksinasi

Sebanyak 30 persen dari 59.000 orang tenaga kesehatan (nakes) di Sumsel batal divaksinasi karena tidak memenuhi persyaratan.

Liputan6.com, Palembang - Sebanyak 59.000 orang tenaga kesehatan (nakes) di Sumatera Selatan (Sumsel), sudah didaftarkan menjalani vaksinasi Covid-19. Apalagi Sumsel sudah mendapatkan 100.200 dosis vaksin dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

Namun dari total nakes yang akan divaksin, masih banyak nakes di Sumsel yang akhirnya gagal disuntik vaksin Sinovac.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Lesty Nuraini mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan para nakes tidak bisa menjalani vaksinasi.

Kondisi nakes yang gagal disuntik di antaranya sedang hamil, menyusui, lanjut usia (lansia), komordib, hipertensi tinggi dan lainnya.

“Vaksinasi untuk nakes di Sumsel masih berjalan. Awalnya kita target selesai di minggu ketiga bulan Febuari 2021 ini,” katanya, Rabu (17/2/2/2021).

Namun karena baru keluar syarat vaksinasi Covid-19 tidak boleh pasien yang lansia, menyusui, komorbid yang diperbolehkan vaksinasi maka, targetnya mundur.

Dari total seluruh nakes yang terdata, sekitar 30 persen nakes di Sumsel yang tidak memenuhi persyaratan vaksinasi Covid-19.

“Untuk nakes yang sudah pensiun atau tidak aktif, tidak masuk dalam daftar nakes yang divaksinasi tahap awal,” ungkap Kepala Dinkes Sumsel.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Stok Vaksin Tercukupi

Para nakes tersebut akan mendapatkan giliran divaksinasi Covid-19, berbarengan dengan masyarakat umum. Pasalnya, vaksin yang tersedia memang diprioritaskan bagi nakes yang masih melayani warga Sumsel.

Kendati demikian, Lesty menjamin jika stok vaksin di setiap daerah di Sumsel masih mencukupi untuk pelaksanaan vaksinasi nakes.

“Kita masih menunggu, distribusi vaksin dari pusat untuk penerima vaksin dari kalangan masyarakat umum,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.