Sukses

Aksi Anjing Pintar K9 Mendeteksi Korban Gempa di Reruntuhan RS di Mamuju Sulbar

Enam ekor anjing pelacak K-9 diterjunkan untuk membantu proses evakusi korban gempa di Mamuju, Sulbar

Liputan6.com, Mamuju - Tim Indonesia Search and Rescue (Inasar) Basarnas yang dibantu SAR Detasemen K-9 Ditpolsatwa Baharkam Mabes Polri terus melakukan pencarian dan penyelamatan di reruntuhan. Sebanyak enam ekor anjing pelacak K-9 diterjunkan untuk membantu proses evakusi korban gempa di Mamuju, Sulbar.

Tim tersebut melakukan pencarian di bangunan RS Mitra Manakarra Mamuju saat gempa 6,2 magnitudo yang berpusat di Majene mengguncang. Bangunan yang memiliki lima lantai itu hancur lebur rata dengan tanah akibat gempa itu.

Leader Section Inasar 01, Priyo Prayudha Utama mengatakan, pihaknya kembali menerima laporan dari warga yang mengaku tiga anggota keluarganya belum mereka temui usai gempa.

Diduga ketiga orang itu menjadi korban reruntuhan bangunan karena mereka adalah pasien dari bangsal di lantai tiga.

"Meski sempat diungsikan saat gempa pertama, ketiga korban itu diduga masuk tanpa ada kontrol dari pihak rumah sakit," kata Priyo.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Didukung Peralatan Memadai

Priyo menambahkan, pihaknya segera melakukan pencarian dan penyelamatan setelah menerima laporan. Dalam melakukan pencarian korban mereka bekerja sama dengan tim K-9 dari Mabes Polri dan menyiapkan segala sesuatu jika memang ada korban yang tertimpa.

"Kita juga juga telah berkoordinasi dengan pihak alat berat untuk membantu pencaharian. Alat berat sangat dibutuhkan jika ada betulan korban," ujar Priyo

Sedangkan, Kanit SAR Detasemen K-9 Ditpolsatwa Baharkam Mabes Polri, Iptu Moh Amali menuturkan, pihak Mabes Polri menerjunkan enam unit anjing pelacak K9. Dua unit anjing pelacak korban hidup dan empat anjing pelajak mayat.

"Semua kekuatan (anjing pelacak) ini dikerahkan untuk wilayah Sulbar yang terdampak gempa. Kami ditugaskan hingga 31 Januari mendatang," tutup Amali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.