Sukses

Dari Konsep Baju Hazmat hingga Antikorupsi, Ini Deretan TPS Unik di Pilkada Solo

Demi menarik perhatian calon pemilih di Pilkada Surakarta 2020, sejumlah KPPS membuat konsep Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang unik.

Liputan6.com, Solo - Demi menarik perhatian calon pemilih di Pilkada Solo 2020, sejumlah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) membuat konsep tempat pemungutan suara (TPS) yang unik.

Salah satu TPS unik yakni TPS 039 di Dukuh Nayu RW 21, Kelurahan/Kecamatan Banjarsari, semua anggota KPPS dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap termasuk baju hazmat terlihat melayani warga yang datang ke TPS memberikan hak suaranya.

Bahkan, pada TPS 039 Nayu yang mengambil konsep protokol kesehatan tersebut, parkir sebuah mobil ambulans bersama petugas tenaga kesehatan dari PMI untuk menjaga dan memantau pemilih tetap menerapkan prokes.

Menurut Ketua KPPS di TPS 039 Nayu RW 21, Kelurahan/Kecamatan Banjarsari Jamili, pihaknya sengaja mendirikan TPS 039 dengan mengambil konsep prokes dengan harapan agar masyarakat yang mempunyai hak pilih berbondong-bondong ke TPS ini.

Petugas KPPS TPS 039 Nayu menggunakan pakaian hazmat ini, selain untuk menjaga diri sendiri, juga pemilih dari penyebaran Virus Corona. Petugas KPPS meski memakai pakaian hazmat terasa panas, tetapi mereka tetap bersemangat agar warga aman dan nyaman saat di TPS.

"Kami juga ikut mendukung Pemerintah dalam penanganan penyebaran Covid-19, sehingga masyarakat atau pemilih diharapkan tetap datang ke TPS dengan protokol kesehatan," kata Jamili.

Selain itu, TPS unik lainnya, yakni 037 Kampung Bibis Kulon RW 17, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjasari, Solo, pelaksanaan Pilkada Surakarta 2020 bertema 'TPS Antikorupsi'.

Bahkan, petugas KPPS TPS 037 Bibis Kulon tersebut dengan mengenakan kaos dengan warna oranye seperti seorang tahanan bertulisan 'Bukan Tahanan KPK' di punggungnya, juga memasang sejumlah spanduk yang intinya ajakan antikorupsi.

Anggota KPPS TPS 037 tersebut selain memasang spanduk bertulisan soal 'TPS Antikorupsi', 'Kampung Sadar Demokrasi Ayo Nyoblos', juga sebuah ajakan 'Ayo Nyoblos dengan Menaati Protokol Kesehatan'.

Menurut Ketua KPPS TPS 37 Bibis Kulon Irawati, jumlah DPT di TPS 37 ada sebanyak 463 pemilih. Ide membuat TPS Antikorupsi tersebut bersama-sama anggotanya kebetulan, tanggal 9 Desember memperingati Hari Antikorupsi Sedunia.

Pihaknya sangat bersyukur karena warga di kampungnya sudah sadar demokrasi, sehingga mereka akan hadir ke TPS untuk memberikan hak suaranya untuk masa depan daerahnya.

"Kami juga terus melakukan sosialisasi karena pilkada dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, agar warga yang hadir sesuai dengan waktu di undangannya masing-masing, sehingga tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan memakai masker," kata Irawati.

Menurut Irawati, TPS dengan mengambil tema TPS Antikorupsi ini, kebetulan pada 9 Desember bertepatan Hari Antikorupsi Sedunia, sehingga pihaknya juga mengharapkan wali kota Solo ke depan antikorupsi.

"Kami berharap pemimpin yang terpilih menjadi wali kota Surakarta, nanti bebas dari korupsi. Solo selama ini, sudah bebas dari korupsi atau 'Solo Berseri Tanpa Korupsi' bisa dipertahankan," katanya menambahkan. 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak jugavideo pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.