Sukses

Belum Ada Tersangka, Kasus Pembunuhan Jurnalis di Mamuju Tengah Temui Jalan Buntu?

Sebulan berlalu, kasus pembunuhan Demas Laira seorang jurnalis media online di Mamuju Tengah belum juga menemui titik terang

Liputan6.com, Mamuju - Pada 20 Agustus 2020 sekitar pukul 02.00 Wita, jasad DL (28) seorang jurnalis salah satu media online ditemukan bersimbah darah. Ia ditemukan di jalan poros Desa Tassoko, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat dengan 17 luka tusuk disekujur tubuhnya.

Sebulan berlalu, kasus pembunuhan itu belum juga menemui titik terang. Padahal, pada 24 Agustus 2020 lalu, Kapolda Sulawesi Barat Irjen Pol Eko Budi Sampurno mengatakan, pihaknya akan segera mengekspos kasus itu karena sudah mengantongi nama tersangka.

Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mempertanyakan kinerja kepolisian terkait kasus itu. TPF meminta pihak kepolisian dalam hal ini, Polres Mamuju Tengah dan Polda Sulawesi Barat untuk memberi penjelasan kepada publik terkait proses penyidikan kasus itu.

"Kasus ini terkesan dibiarkan tanpa adanya kejelasan padahal kami menunggu kerja nyata polisi atas kasus ini," kata Ketua TPF AMSI Anhar di Mamuju, Senin (21/09/2020).

Anhar menegaskan, tidak seharusnya kepolisian membiarkan kasus pembunuhan jurnalis itu berlarut-larut. Apa lagi, kasus ini telah menjadi perhatian baik secara nasional maupun internasional, sehingga perkembangannya sangat ditunggu publik.

"Ini akan menjadi catatan publik atas kerja kepolisian apakah mereka mampu mengungkap motif serta pelakunya, atau tidak," tegas Anhar.

Sedangkan, Kapolres Mamuju Tengah AKBP Muhammad Zakiy mengatakan, pihaknya masih melengkapi berkas pemeriksaan yang sudah dilakukan. Dan sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan di lapangan, dibantu tim dari Polda Sulawesi Barat.

"Kasusnya masih jalan, sudah banyak saksi yang kita ambil keterangannya, cuma barang bukti kami tidak ada sama sekali," kata Zakiy.

Zakiy mengungkapkan, terkait kasus ini, pihaknya hanya menyambungkan sejumlah kejadian berdasarkan keterangan para saksi. Karena itu, menurutnya, semakin banyak saksi yang diperiksa maka pihaknya akan lebih mudah menyimpulkan kasus ini.

"Karena betul-betul tidak ada barang bukti yang mengarah dan menunjukkan terkait kasus ini. Apa lagi hasil labfor barang bukti yang kami kirimkan belum turun," tutup Zakiy.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.