Sukses

Positif Covid-19, Warga Malaysia Depresi Risaukan Biaya Perawatan

Pasien positif Covid-19 Riau terus bertambah, salah satunya warga Malaysia yang alami depresi terkait pembiayaan perawatan di Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Pasien positif Covid-19 Riau terus bertambah. Jika sebelumnya ada penambahan 24 kasus baru, pada 23 Juni 2020 terdapat 27 pasien baru yang tersebar di Indragiri Hilir, Kota Pekanbaru, Pelalawan, Dumai, Kampar, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu.

Juru bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Riau, dr Indra Yovi menyebut salah satu pasien di Pekanbaru merupakan warga negara Malaysia.

Hingga kini, pasien inisial WSH belum mau mengutarakan cara masuknya ke Riau (Pulau Rupat) pada saat transportasi internasional belum dibuka, kemudian ke Pekanbaru.

Yovi mengaku sudah berkomunikasi dengan pasien berumur 61 tahun itu. Hanya saja WSH belum menyebut menggunakan apa ke Riau karena masih depresi dan memikirkan biaya pengobatannya selama di Pekanbaru.

"Sudah disampaikan, kalau pasien Covid-19 dibiayai negara walaupun warga asing. Tapi nantinya tetap dikomunikasikan dengan konsulat Malaysia," kata Yovi, Selasa petang, 23 Juni 2020.

Hingga kini, petugas masih melacak dari mana WSH terpapar Virus Corona, apakah dari Malaysia atau di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Informasi masih terbatas karena WSH terbatas komunikasi akibat depresi.

Yovi menyebut Satuan Gugus Tugas Covid-19 sudah menghubungi petugas di Bengkalis untuk melacak siapa saja yang kontak dengan pasien. Pasalnya pasien ini sempat mengaku ke Pulau Rupat untuk mengunjungi keluarganya yang sakit.

"Belakangan meninggal dunia, pasien ini sempat menghadiri pemakaman di sana. Siapa saja yang hadir ini harus di-tracing," kata Yovi.

Yovi menjelaskan, lonjakan kasus Covid-19 pada 23 Juni 2020 terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir. Sementara, sehari sebelumnya, Pekanbaru paling banyak yaitu 13 pasien.

Dari 14 pasien di Indragiri Hilir, beberapa di antaranya merupakan tenaga kesehatan. Mereka bekerja di salah satu rumah sakit di sana dan tertular setelah berkontak satu sama lainnya.

Yovi membantah penularan ini karena tidak ketatnya protokol kesehatan di rumah sakit. Bisa saja, kata Yovi, penularan terjadi akibat salah satu pasien abai karena beberapa hari tidak ada penemuan kasus baru di Indragiri Hilir.

"Dan perlu diketahui, tenaga kesehatan itu bukan hanya dokter. Ada bagian administrasi, ada juga sekuriti," kata Yovi.

Melonjaknya kasus Covid-19 di Riau membuat Pemerintah Provinsi Riau bakal menggelar rapat dengan pemerintah kabupaten. Sejumlah persoalan bakal dibahas, termasuk apakah pemerintah memperketat pembatasan aktivitas masyarakat lagi.

"Sebenarnya yang penting itu adalah masyarakat bergerak, mem-PSBB diri sendiri, mengurangi aktivitas di luar yang tidak penting atas perintah diri sendiri," imbuh Yovi.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.