Sukses

Perjuangan Guru Konawe Utara Tempuh Jalur Berat 80 KM demi Ajar Siswa Saat Pandemi

Guru-guru di Konawe Utara mesti berjuang keras mengajar di tengah pandemi Covid-19 saat lokasi tempat tinggal siswa tidak memiliki jaringan internet.

Liputan6.com, Kendari - Proses belajar mengajar guru dan siswa di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara saat pandemi Covid-19 sangat memprihatinkan. Salah satu wilayah di kabupaten yang kaya hasil tambang itu, nyaris tidak memiliki jaringan internet.

Saat virus Covid-19 merebak, seperti daerah lain, ribuan siswa diliburkan hingga Juli 2020. Setelah itu, proses belajar mengajar hanya dari rumah melalui telepon seluler dengan jaringan internet.

Ternyata, tidak semua pelajar di SMPN 2 Oheo dan sebagian besar di sekolah lain memiliki handphone dengan jaringan internet. Kondisi ini memaksa guru-guru sekolah mengunjungi rumah siswa satu per satu.

Kendala lainnya, tidak semua siswa tinggal di lokasi depan jalan poros trans Sulawesi. Banyak di antaranya, berada di wilayah transmigrasi dan perkebunan yang harus ditempuh dengan jalur sulit.

Salah seorang guru, Astuti menceritakan, saat pandemi Covid-19, kelas libur. Dia mengajar di rumah 10 orang siswa dari 23 orang siswa di kelasnya.

Hanya sembilan orang siswa yang memiliki handphone. Sisanya, belum memiliki fasilitas untuk belajar jarak jauh.

"Awalnya ini inisiatif kepala sekolah, setelah dilihat efektif maka diteruskan sampai hari ini," ujar Astuti.

Dia mengatakan, lokasi Kecamatan Oheo sebagian besar di antaranya sulit mendapatkan akses jaringan internet. Sebelumnya, siswa menawarkan agar mereka saja yang menuju lokasi bersinyal internet saat guru memberikan tugas.

"Tapi, kami khawatir terjadi apa-apa saat mereka tinggalkan rumah, lebih baik kami yang menuju ke rumah mereka," ujarnya.

Guru kelas VII ini menceritakan, saat pandemi Covid-19 dan sekolah libur, dia memilih tinggal di Kota Kendari. Sehingga, saat ada tugas sekolah dia harus bolak-balik Kendari dan lokasi mengajar di Konawe Utara sejauh 80 kilometer lebih.

Mengendarai motor seorang diri, Astuti mesti melalui jalur yang tidak mudah. Apalagi saat cuaca hujan, medan yang dilalui cukup menguras tenaga.

"Namun, kami harus selesaikan tugas mengajar demi siswa. Beruntung kepala sekolah mengerti kami guru-guru, masih diberikan makanan dan sedikit akomodasi untuk mengunjungi siswa di rumah," tambahnya.

Diketahui, Konawe Utara menjadi kabupaten bebas Covid-19 di Sultra. Pemda setempat, mengambil kebijakan pembatasan ketat transportasi dan jalur keluar masuk orang di wilayah itu.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini :

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.