Sukses

Pengemis Dadakan yang Membandel Akan Dikarantina di Gedung Tua di Palembang

Para pengemis dadakan di Kota Palembang Sumsel akan ditindaktegas oleh tim Satpol-PP Palembang, salah satunya dengan mengkarantina di dalam gedung tua.

Liputan6.com, Palembang - Fenomena pengemis dadakan di bulan Ramadan, menjadi pemandangan tak asing di sepanjang jalan protokol Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel).

Terlebih di masa pandemi Corona Covid-19, angka pengangguran yang tinggi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang banyak, membuat tingkat perekonomian menurun drastis.

Para pengemis dadakan di bulan Ramadan ini, langsung dirazia oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang dan anggota Satpol-PP Palembang, pada hari Selasa (12/5/2020).

Sebanyak belasan pengemis dadakan, diciduk dan dibawa ke kantor Satpol-PP Palembang untuk dibina.

Kasat Pol-PP Palembang Guruh Agung Putra Jaya mengatakan, fenomena pengemis dadakan memang setiap bulan Ramadan selalu ada. Namun jumlahnya semakin meningkat di tahun ini, karena beriringan dengan wabah Corona Covid-19.

“Banyaknya para pengemis dadakan di Kota Palembang, sangat merusak estetika. Jadi kesannya Pemkot Palembang seperti apa. Jadi kami (merazia) bersama Wawako Palembang untuk melakukan penertiban (pengemis dadakan),” ujarnya.

Para pengemis dadakan yang dirazia, akan diedukasi serta dipulangkan kembali ke rumah masing-masing.

Namun jika masih saja ada pengemis dadakan yang membandel, mereka akan membawanya ke gedung karantina di Gedung Guru PGRI Palembang.

Gedung Guru PGRI Palembang ini, termasuk gedung tua yang berusia sekitar puluhan tahun. Gedung tersebut dibangun sekitar tahun 1986. Namun, gedung ini biasanya digunakan sebagai penginapan para guru dengan harga yang sangat terjangkau.

Menurutnya, aksi para pengemis dadakan tersebut bisa ditindaktegas sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 tahun 2002.

“Kalau masih membandel, akan kita bawa ke kantor Satpol-PP Palembang, lalu kita masukkan ke gedung karantina di Gedung Guru PGRI Palembang,” katanya.

Diakuinya, jumlah pengemis dadakan di Kota Palembang semakin banyak karena wabah Corona Covid-19.

Bahkan tidak hanya di kawasan Jakabaring Palembang saja. Namun di beberapa jalan protokol Palembang juga, para pengemis dadakan masih berkeliaran, seperti di kawasan Sukarame, Jalan Kapten A Rivai dan Demang Lebar Daun Palembang.

“Kebanyakan ibu-ibu yang melakoni profesi dadakan ini. Semoga saja ini tidak terulang lagi,” ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gedung Karantina Pindah

Gedung Guru PGRI Palembang ini juga, menjadi lokasi karantina para warga Palembang yang diamankan karena tidak menggunakan masker.

Ketua Bidang Pencegahan Gugus Tugas Covid-19 Palembang Ahmad Zulinto menuturkan, awalnya gedung karantina untuk warga yang enggan pakai masker berada di Asrama Haji Kilometer 7 Palembang.

Namun karena lokasi tersebut termasuk mewah, dengan biaya sewa sehari Rp5 juta. Sehingga, lokasi karantina dipindahkan ke Gedung Guru PGRI Palembang yang tidak dibebankan biaya sewa.

Pemindahan lokasi karantina tersebut, sudah dilakukan pada hari Kamis (7/5/2020) lalu. Di gedung tersebut, tidak ada fasilitas AC, televisi, sabun dan handuk, seperti di Asrama Haji Palembang.

“Jika warga yang dikarantina mau sabun dan handuk, silahkan minta antar ke keluarganya. Memang berbeda kondisinya dengan di Asrama Haji Palembang, agar mereka kapok,” ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.