Sukses

Wali Kota Bontang Bagikan Boneka untuk Anak-anak yang Diisolasi

Karena yang diisolasi ada yang masih anak-anak, Wali Kota Bontang sambangi tempat isolasi untuk berbagi boneka kepada anak-anak tersebut.

Liputan6.com, Bontang - Jumlah warga yang menjalani isolasi di beberapa tempat yang disediakan pemerintah semakin meningkat seiring dengan penelusuran kontak yang terus dilakukan. Upaya ini dilakukan meminimalisir potensi penularan di kelompok rentan tertular atau klaster Covid-19.

Di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) pemerintah setempat menyediakan tempat isolasi di Hotel Grant Mutiara. Lokasinya ideal untuk isolasi karena tidak berada di pusat kota.

"Mereka kita isolasi selama 14 hari karena punya kontak erat dengan pasien Covid-19 atau pelaku perjalanan dari daerah terjangkit," kata Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Senin (27/4/2020).

Tak semua yang diisolasi adalah orang dewasa. Beberapa anak-anak juga harus diisolasi karena punya kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Di Hotel Grand Mutiara, satu orang menempati satu ruangan. Sementara anak-anak, terutama yang masih balita, ditempatkan bersama ayah atau ibunya. Mereka merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Neni pun berupaya memberikan semangat dengan menyambangi warganya yang diisolasi. Tak sekedar datang, wali kota perempuan pertama di Kota Bontang ini juga membagikan boneka.

"Ya kita kesini kasih semangat, sambil bawa mainan untuk anak-anak. Insya Allah 14 hari bisa pulang ke rumah," ujar Neni Moerniaeni.

Boneka dan sejumlah mainan itu lalu dititipkan ke petugas untuk kemudian diserahkan  kepada warga yang diisolasi. Neni pun sempat berbincang dengan pasien, meski jaraknya cukup jauh.

"Anak-anak harus tetap bahagia hatinya meski dalam situasi saat ini, mainan itu supaya mereka tidak jenuh saat di karantina," katanya.

 

Simak juga video pilihan berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saling Beri Semangat

Dialog antara Neni dan warga yang diisolasi cukup unik karena mereka berbincang di balkon kamar. Sementara lawan bicaranya ada di balkon blok yang berseberangan. Suara gema menghiasi dialog tersebut, apalagi sahut-menyahut harus sedikit berteriak.

Anak-anak beserta orang tuanya, nampak senang menanggapi dialog yang terjadi. Mereka pun terlihat sehat dan bugar.

Mereka juga sesekali melambaikan tangan dari balkon kamar masing-masing kepada Wali Kota Bontang sembari mengucapkan terima kasih. Tak lupa ungkapan saling menyemangati juga menghiasi dialog yang penuh gema itu.

"Semangat dan sehat-sehat selalu ya. Ini saya bawakan mainan, buku gambar dan crayon. Nanti dipakai ya," teriak Neni dari kejauhan.

Neni menambahkan pemerintah Kota Bontang menyiapkan segala fasilitas termasuk makanan bergizi.

"Semuanya, makan, minum, gizi ditanggung. Kita sengaja milih hotel, karena di rusunawa agak jauh, dan juga sunyi, kalau di hotel kan biar lebih enak ya," terangnya.

Pemerintah Kota Bontang mengambil langkah preventif dengan mengkarantina sejumlah warga di Hotel Grand Mutiara. Seluruhnya merupakan hasil tracing klaster Ijtimak Gowa, dengan hasil rapid test negatif.

Selama di karantina, tidak diperkenankan bertemu dengan keluarga. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Di bawah pengawasan ketat pemkot Bontang, mereka semua berisiko tinggi, dan masih menunggu hasil swab," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.