Sukses

Ribuan Orang Masuk Bengkulu via Rejang Lebong, Didominasi Pekerja Pabrik

Petugas pos gabungan pemeriksaan di perbatasan Rejang Lebong dengan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mencatat ada ribuan orang dari berbagai daerah di tanah air yang masuk ke Provinsi Bengkulu.

Liputan6.com, Rejang Lebong - Di tengah merebaknya wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia, petugas pos gabungan pemeriksaan di perbatasan Rejang Lebong dengan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan mencatat ada ribuan orang dari berbagai daerah di tanah air yang masuk ke Provinsi Bengkulu.

Kepala Dinas Perhubungan Rejang Lebong, Rachman Yuzir di Rejang Lebong mengatakan, jumlah pendatang ke sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu ini terpantau sejak didirikannya pos gabungan pemeriksaan kendaraan di perbatasan dengan Kota Lubuklinggau dengan Kecamatan Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong pada 26 Maret lalu.

"Sampai dengan hari ini setidaknya sudah ada 3.000 an orang yang masuk ke Provinsi Bengkulu melalui jalur darat Kota Lubuklinggau, Sumsel," katanya dikutip Antara, Selasa (31/3/2020).

Para pendatang yang masuk ke Provinsi Bengkulu tersebut, kata dia, berasal dari berbagai daerah, baik kota yang ada di Sumatera maupun dari Jawa dengan tujuan 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Para pendatang ini kebanyakan berasal dari pekerja pabrik yang perusahaannya tutup sementara akibat adanya wabah Covid-19, di mana mereka ini datang dengan menaiki kendaraan umum seperti bus, travel, maupun kendaraan pengangkut barang.

Para pendatang ini di pos gabungan menjalani pemeriksaan suhu tubuh, pendataan, serta penyemprotan disinfektan.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir menyebutkan, pemeriksaan kesehatan para pendatang ini mereka lakukan hanya pada malam hari saja terhitung sejak pukul 18.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB pagi.

Sedangkan untuk pemeriksaan pada siang hari dilaksanakan di Terminal Tipe-A di Kelurahan Simpang Nangka, Kecamatan Selupu Rejang terhitung dari pukul 06.00 WIB-18.00 WIB.

"Untuk teknis di lapangan kami hanya mengikuti dinas perhubungan saja, yakni pemeriksaan suhu tubuh para pendatang. Jika ada yang suhunya diatas ambang batas langsung dirujuk ke rumah sakit," kata Syamsir.

Sejauh ini dari ribuan orang yang telah menjalani pemeriksaan di pos gabungan perbatasan itu, katanya, belum ditemukan pendatang yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celsius.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.