Sukses

Polemik Pelaksanaan Misa Penahbisan Uskup di Ruteng NTT

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Covid-19 dan Gubernur NTT meminta pihak Kardinal menunda pelaksanaan misa uskup baru itu karena masih dalam kondisi waspada penyebaran virus corona covid-19.

Liputan6.com, Kupang - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Covid-19 Doni Monardo meminta Keuskupan Ruteng, Manggarai, NTT, menunda acara penahbisan Mgr Siprianus Hormat sebagai Uskup Ruteng. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mencegah penularan virus corona Covid-19, salah satunya social distancing.

Hal tersebut disampaikan Doni dalam suratnya kepada Kardinal dan Bupati Manggarai. Meski demikian, acara penahbisan ini tetap digelar, Kamis (19/3/2020).

"Misa penahbisan tetap digelar, saat ini sedang berjalan," ujar Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).

Ia mengatakan, pihaknya akan mengecek ke lokasi kegiatan misa penahbisan tersebut dan akan menyampaikan perkembangan terkini mengenai acara ini.

Salah satunya di Facebook Komunikasi Sosial (Komsos) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), tampak acara Mgr Siprianus Hormat.

Tampak begitu banyak umat Katolik yang sudah berkumpul dan mengikuti kegiatan. Upacara misa pentahbisan uskup dipimpin oleh Kardinal Suharyo dan diikuti sejumlah uskup dan biarawan serta biarawati.

Kardinal Suharyo dan rombongan tiba di Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai pada Rabu (18/3/2020).

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, sempat menyinggung soal pihak Keuskupan Ruteng yang akan menyelenggarakan tahbisan Uskup.

Penahbisan Uskup Ruteng, kata Viktor, akan dihadiri banyak orang, sehingga perlu diantisipasi secara luar biasa untuk menghindari penyebaran virus corona covid-19. "Kita harus siapkan tenaga medis dan peralatan. Namun, saya lihat itu pun tidak cukup," kata Viktor, Selasa (17/3/2020).

Oleh karena itu, kata Viktor, satu-satunya cara paling ampuh lawan corona covid-19 ini yakni mengisolasi diri di rumah.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.