Sukses

Nasib Warga Solok Selatan Hampir Sepekan Terkepung Material Banjir

Dinkes sudah menyiagakan lima petugas kesehatan dari dokter hingga tenaga sanitarian di setiap posko pengungsian yang dibuka di Balai Adat Nagari Pakaan Rabaa Timur dan Simpang Salak akibat banjir.

Liputan6.com, Solok - Sebagian besar korban banjir dan longsor di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) yang berada di tempat pengungsian maupun bertahan di rumah masing-masing mulai terserang berbagai penyakit.

Korban banjir tersebut mengalami gatal-gatal, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), demam, dan batuk-batuk.

Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan, Novirman, mengatakan saat ini Dinkes sudah menyiagakan lima petugas kesehatan dari dokter hingga tenaga sanitarian di setiap posko pengungsian yang dibuka di Balai Adat Nagari Pakaan Rabaa Timur dan Simpang Salak akibat banjir yang melanda daerah setempat akibat curah hujan yang tinggi secara terus-menerus dalam sepekan terakhir.

"Posko pengungsian di Balai Adat Nagari Pakaan Rabaa Timur dan Simpang Salak terdapat pengungsi kurang lebih sebanyak 350 jiwa," ujar Novirman saat dihubungi Liputan6.com dari Padang, Selasa (26/11).

Selain mendirikan dua posko pengungsian di dua daerah tersebut, katanya, bidan desa juga disiagakan selama 24 jam di desa-desa (nagari) yang terdampak.

Selain itu, Dinkes Solok Selatan juga menyiagakan posko kesehatan di Puskesmas Muara Labuh, Pakan Rabaa, Polong Duo, Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), dan Sangir.

"Kami juga menyiagakan tiga ambulans keliling (mobile) untuk berkeliling ke setiap daerah terdampak," ucapnya.

Tingginya intensitas hujan dalam waktu yang lama di Solok Selatan dalam sepekan terakhir menyebabkan 'Nagari Seribu Rumah Gadang' itu dilanda bencana banjir dan longsor secara bertubi-tubi pada Rabu (20/11), Jumat (22/11), dan Minggu (24/11), dan meluapnya sungai-sungai kecil di daerah setempat.

BPBD Solok Selatan, Ricki Amran merilis 11 nagari di 3 kecamatan terdampak banjir dan longsor. Sebanyak 1.706 Kepala Keluarga atau 8.809 jiwa terdampak banjir, dan merendam 1.952 unit rumah. 18 rumah mengalami rusak berat, lima rusak sedang, dan 3 unit rusak ringan.

Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tetapi juga merusak fasilitas publik seperti dua kantor, tujuh unit sekolah, lima rumah ibadah, dua irigasi, dan merusak 60 meter badan jalan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.