Sukses

Ketika Ribuan Dedaun Teratai dan Seroja Berkelindan di Pagi Danau Sekupang

Dunia selalu berpasangan. Jika ada pengunjung yang nekad "mencuri" ikan dengan memancing, ternyata banyak pula yang melepas ikan-ikan di danau Sekupang.

Liputan6.com, Batam - Pagi ini kita ke danau Sekupang. Sebuah danau yang dikenal sebagai Kolam Palapa Batam. Ribuan daun teratai (Nymphaea) mengambang di permukaan air, ribuan pula dedaun Seroja atau Lotus (Nelumbo nucifera Gaertn) di seselanya.

Pagi itu di Danau Sekupang begitu bersemangat. Para pengunjung tak hanya beraktivitas rutin. Jogging, jalan pagi, maupun ngobrol. Seekor kucing domestik (Felis silvestris) ikut menikmati pagi itu.

Berbagai spesies ikan sudah hilir mudik berenang mencari makan. Tak hanya ikan-ikan yang elok, ikan-ikan yang biasa dan seperti tak berharga juga ikut bersemangat.

"Jika akhir pekan, para petugas taman menyediakan makanan ikan. Pengunjung dilibatkan untuk memberi makan ikan," kata Risma, salah satu pengunjung.

Danau Sekupang atau Taman Kolam Sekupang ini bisa dinikmati secara gratis tanpa tiket. Barangkali itu sebabnya penjagaan menjadi lebih longgar. Berbagai larangan akhirnya dilanggar.

"Selalu saja ada yang memancing di kolam ini. Kasihan petugasnya. Lele, gurami selalu menjadi incaran untuk dipancing," kata Adi Permana, pengunjung lainnya.

Teratai, Seroja atau Lotus dan ikan-ikan yang bersemangat mencari makan di pagi hari adalah energi Danau Sekupang. (foto: Liputan6.com / ajang nurdin)

Kolam ini memang tak menawarkan banyak fasilitas. Namun sinergi teratai dan seroja itu memang menarik minat pengunjung.

Dunia selalu ada dua kutub. Jika ada pemancing yang nakal dan "mencuri" ikan dari Danau Sekupang dengan pancingnya, sebaliknya bagi warga Tionghoa Batam tempat ini adalah pembawa berkah. Mereka berharap ada limpahan berkah jika melepas satu dua ekor ikan.

"Mungkin itu sebabnya ikan tetap melimpah. Meski harus diakui para pemacing itu sangat menjengkelkan, karena suka meninggalkan sampah sembarangan," kata Adi.

Setiap bulan selalu saja ada ape-ape (sebutan orang cina yang udah tua) menaruh ikan lele atau mujahir ke danau. Barangkali jika melepas gurameh harganya lebih mahal, sehingga mereka cukup melepas lele atau mujahir untuk mendapat limpahan berkah.

"Dengan melepas ikan, mereka percaya itu sebagai sebuah sedekah bagi alam. Pada gilirannya alam akan membalas melimpahkan berkah dengan menutup pintu-pintu kesialan usahanya.," kata Adi.

Taman Palapa, Danau Teratai, Danau Sekupang hanyalah nama sebagai penanda saja. Saat ini dikelola Dinas Perumahan dan Pertamanan Pemerintah Kota Batam. Dan setiap pagi masih setia menebarkan daya tariknya, apapun kondisinya.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.