Sukses

Cerita Masyarakat Garut Tolak Dapur Umum di Sekitar TPS

Masyarakat menilai pendirian dapur umum merupakan bentuk kampanye terselubung untuk mengarahkan pada salah satu pasangan tertentu.

Liputan6.com, Garut - Masyarakat Pasir Muncang, Garut, Jawa Barat menolak adanya pendirian dapur umum yang akan dilakukan simpatisan salah satu pemenangan calon presiden pada pemilu 2019 yang digelar hari ini, Rabu (17/4/2019).

Dalam sebuah spanduk berwarna merah putih, yang dipasang di pertigaan hutan kota Pasir Muncang, terlihat dengan jelas penolakan warga, mengenai pendirian dapur umum di masjid dan TPS. ‘Kami Warga Pasir Muncang menolak adanya dapur umum di sekitar lingkungan masjid an TPS, untuk menjaga situasi Pemilu 2019, yang aman, damai dan kondusif,’.

Riki (35), salah satu warga yang tengah melintas di sekitar spanduk penolakan tersebut, mendukung adanya spanduk larangan itu. "Lagian ngapain tidak ada kerjaan, biarkan saja masyarakat memilih, jangan mempengaruhi orang lain, dengan cara seperti itu," ujar sedikit geram, Rabu (17/4/2019).

Menurutnya pesta demokrasi, seharusnya dilakukan dengan penuh keceriaan tanpa tekanan, Beredarnya rencana pendirian dapur umum, yang diduga dilakukan salah satu simpatisan pemenangan Capres tertentu, dikhawatirkan mengganggu situasi. “Makanya lebih baik sarapan dulu sebelum mencoblos,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang ia peroleh di media massa dan medisoa sosial, kegiatan tersebut diduga sengaja dilakukan pihak tertentu, untuk mendapatkan simpati masyarakat, agar mendapatkan dukungan untuk memenangkan capres tertentu. “Beritanya sudah lama, saya harap di Garut tidak ada,” ujarnya berharap.

Namun meskipun demikian, penolakan yang dilakukan warga sebaiknya dilakukan dengan cara santun, tanpa mengedepankan emosional. "Cukup beritahu secara lisan saja, memang tidak salah, namun momennya kurang tepat (Pemilu)," kata dia.

Kepala Satuan Intel Polres Garut AKP Dani Satria mendukung upaya pelarangan tersebut. Menurutnya pelaksanaan pemilu seharusnya dilakukan dengan gembira, bebas tekanan dan intimidasi. “Itu mungkin respon warga saja,” kata dia.

Di tengah proses pencoblosan yang tengah berlangsung, lembaganya berharap agar masyarakat bisa memberikan hak suaranya dengan tetap aman, tanpa cela.  “Jika memang ada yang mencurigakan harus laporkan segera ke petugas, kami siap membantu,” ujarnya.

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.