Sukses

Antara Subkhan, Sandiwara dan Petani Bawang

Subkhan pun membantah tudingan jika dirinya bersandiwara dengan Sandiaga. Dia mengaku curhatnya ke Sandiaga semata-mata untuk memperjuangkan nasib petani, seperti dirinya.

Liputan6.com, Brebes - Muhammad Subkhan atau Subkhan (42) warga Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes viral di media sosial. Dua hari lalu, pada Senin (11/2) kemarin, potongan video Subkhan curhat dengan Cawapres nomor 02 Sandiaga Uno tersebar.

Subkhan curhat terkait anjloknya harga bawang merah di tingkat petani hingga ke titik Rp 6000 per Kg. Bahkan dia juga menangis saat bercerita menggadaikan sertifikat rumah sebagai jaminan kredit kepada Bank Puspa Kencana Brebes sebesar Rp 15 juta.

Dari informasi dihimpun, Subkhan merupakan anak seorang petani bawang merah di Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, Brebes.

Subkhan juga pernah menjabat sebagai Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Brebes periode 2014-2018. Dia menjabat sebagai Kepala Divisi Sosialisasi, sehingga banyak orang yang mengenalnya.

Subkhan pun membantah tudingan jika dirinya bersandiwara dengan Sandiaga. Dia mengaku curhatnya ke Sandiaga semata-mata untuk memperjuangkan nasib petani, seperti dirinya.

"Saya tidak mendukung salah satu capres dan cawapres manapun. Saya ingin nasib petani bawang Brebes yang sedang mengeluhkan anjloknya harga bawang merah," kata dia, Rabu (13/2/2019).

Sejak tak lagi menjabat sebagai komisioner KPU, dirinya memang kerap muncul di acara-acara yang dihadiri pejabat negara. Jika diberi kesempatan, dia bisa melakukan hal yang sama seperti ketika bertemu dengan Sandi.

"Saya tegaskan kembali. Kalau saya ini petani tulen, apa yang saya lakukan menyampaikan aspirasi untuk ikut memperjuangkan nasib petani," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dituding Sandiwara

"Hutang saya untuk modal tanam di bank Rp 15 juta dengan borek (jaminan) rumah orang tua. Akibat harga bawang saat ini anjlok, hutang ini belum bisa saya lunasi karena panen bawangnya rugi. Sekarang tanam bawang di Brebes bukan untuk yang dihasilkan, tapi malah tumbuhnya hutang," ucap Subkhan dalam video viral.

Banyak para petani seperti dirinya terpaksa menjadi duda lantaran istrinya menjadi TKW lantaran hasil tanam bawang merah tak bisa diharapkan. Kalimat tersebut diungkapkan Subkhan di depan Sandiaga.

Berbagai respon muncul dari netizen menanggapi pernyataan Subkhan.

Subkhan mengaku, akibat harga bawang anjlok, modal tanam dari pinjaman bank tidak bisa ditutup karena panennya rugi besar. Padahal pinjaman itu diajukan dengan agunan rumah milik orang tuanya, dan kini terancam disita bank.

"Saya dan petani lain di Brebes sangat berharap harga bawang saat ini bisa stabil. Sehingga para petani bawang merah di Brebes tak terus merugi," jelasnya dalam video.

Saat di lokasi, Sandiaga mengaku prihatin atas kondisi yang dialami para petani di Brebes. Bahkan, petani bawang di Brebes kini mempunyai istilah, menanam bawang tumbuhnya hutang. Itu karena hasil panen yang didapat tidak bisa menutup biaya tanam.

Menurit dia, jika pihaknya mendapat kepercayaan rakyat dalam lima tahun ke depan, berjanji akan menetapkan institusi yang bisa menentukan harga terendah dan tertinggi. Kemudian hasil panen bawang petani akan dibeli pemerintah.

Di sisi lain, bawang yang dibeli itu akan diolah menjadi produk olahan berskala besar, sehingga dapat menstabilkan harga dan menyerap lapangan pekerjaan.

"Insyallah jika kami terpilih, ini akan menjadi fokus kami. Sedangkan masalah banjir yang menjadi keluhan petani, ini berarti ada pembangunan invastruktur yang belum direncanakan dan dieksekusi. Ini juga akan menjadi fokus kami dalam penanganan dari hasil dialog dengan petani bawang di Brebes," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.