Sukses

Nasib Tragis Janda Simpanan di Tangan Pria Kere

Seorang janda anak satu berinisial IL ditemukan tewas berlumuran darah dengan kondisi tanpa busana di Binjai, Sumatera Utara.

Liputan6.com, Medan - Seorang janda anak satu berinisial IL ditemukan tewas berlumuran darah dengan kondisi tanpa busana di kediaman kakaknya, Kompleks Royal Wahidin, Jalan Danau Batur, Kelurahan Sumber Mulyorejo, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Wanita berusia 30 tahun itu ditemukan warga pada Minggu, (21/10/2018) sekitar pukul 10.00 WIB oleh para tetangga. Saat ditemukan, di tubuh korban terdapat sejumlah luka bekas tusukan senjata tajam.

Mendapat laporan, pihak kepolisian langsung menyelidiki dan mengejar pelaku. Tidak butuh waktu lama, tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumut dan Polres Binjai berhasil mengamankan pelaku yang diketahui bernama Sofyan Wahid.

Pria berusia 39 tahun itu berhasil ditangkap tim gabungan dari rumahnya yang berada di Dusun II, Desa Pematang Cermai, Kabupaten Serdang Bedagai. Pelaku diamankan tim gabungan sekitar pukul 20.00 WIB.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto, mengatakan saat pertama kali ditemukan, kondisi korban sangat mengenaskan. Pada tubuhnya terdapat 18 luka tusukan, di bagian perut, leher, dada, dan luka robek di kelamin korban hingga ke perut bawah.

"Hasil interogasi yang dilakukan, korban merupakan simpanan pelaku. Alasan pelaku nekat menghabisi nyawa korban, karena korban memiliki hubungan dengan lelaki lain. Korban juga meminta uang kepada pelaku," kata Agus kepada Liputan6.com Rabu (24/10/2018).

Sebelum melakukan pembunuhan, Sabtu (20/10/2018), pelaku dan korban terlebih dahulu janjian untuk bertemu di Binjai. Pertemuan disepakati hari Minggunya. Pelaku menjemput korban dengan sepeda motor kemudian mereka ke rumah kosong milik kakak korban, Kompleks Royal Wahidin.

Di dalam rumah tersebut, korban dan pelaku sempat cekcok. Adu mulut terjadi lantaran pelaku tidak dapat memenuhi permintaan korban yang sudah dijanjikan, yaitu uang Rp 2 juta. Pelaku sempat merayu korban, tetapi korban tidak terima dan mengatakan tidak ingin melihat pelaku lagi, sambil mengambil sebilah pisau.

Melihat hal itu, pelaku langsung berupaya merebut pisau dari tangan korban, sehingga pergumulan di antara keduannya terjadi. Setelah pisau didapatkan, pelaku langsung menusukkannya ke perut korban. Karena perebutan pisau masih terjadi, pelaku kemudian menusukkan kembali ke bagian kiri dada korban.

"Kita belum memastikan, apakah korban dihabisi setelah keduanya melakukan hubungan intim. Alibi pelaku membunuh korban karena yang bersangkutan memiliki hubungan dengan orang lain," terangnya.

Kapolda mengungkapkan, setelah korban ditusuk, korban sempat berlari ke ruang tamu sambil menjerit minta tolong. Saat itu juga pelaku kembali menusukkan pisau ke leher korban. Dalam keadaan terjatuh, pelaku memasukkan jarinya ke mulut korban, karena korban masih juga meminta tolong, pelaku kembali menusukkan pisau ke kelamin korban, hingga akhirnya korban meninggal dunia.

"Masyarakat sempat berdatangan dan menanyakan apa yang terjadi. Pelaku mengatakan tidak terjadi apa-apa, kemudian masyarakat pulang," kata Agus menjelaskan.

Setelah memastikan korban tewas, pelaku mengambil kunci sepeda motor korban dan menjual sepeda motor itu bersama temannya berinisial J alias Ceper dengan harga Rp 5 juta. Dari hasil penjualan, pelaku mendapatkan uang Rp 2,5 juta, kemudian pelaku pulang ke rumahnya dan akhirnya ditangkap polisi.

“Untuk saat ini pelaku kita kenakan Pasal 338 KUHPidana. Kalau hasil penyelidikan lanjutan ada perencanaan, kita kenakan Pasal 340 KUHPidana,” kata Agus menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.