Sukses

Truk Brimob Pengamanan Presiden Terguling di Mojokerto, Satu Polisi Tewas

Truk Damler Brimob yang mengangkut 25 orang anggota melaju dari arah Cembor, Trawas ke arah Desa Nogorsari, Pacet melalui jalur Jurang Menjing sekitar pukul 10.00 WIB.

Liputan6.com, Surabaya - Rombongan pasukan pengamanan Presiden Joko Widodo dari Brimob Polda Jawa Timur mengalami musibah di Jalan Raya Menjeng, Desa Nogosari, Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (6/9/2018). Salah satu truk Brimob yang berada dalam iringan rombongan tersebut mengalami kecelakaan.

"Satu anggota meninggal dunia, empat terluka, satu di antaranya dalam kondisi kritis karena terjepit. Dan seorang warga sipil ikut terluka karena tertimpa truk sebelum terguling," tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Truk Damler Brimob yang mengangkut 25 orang anggota melaju dari arah Cembor, Trawas ke arah Desa Nogorsari, Pacet melalui jalur Jurang Menjing sekitar pukul 10.00 WIB.

"Perjalanan mereka untuk memberikan pengamanan kepada rombongan Presiden Joko Widodo yang hari ini melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Ammanatul Ummah di Desa Kembang Belor, Pacet," katanya.

Truk bernopol 1756-X yang melaju di turunan jalan tiba-tiba sulit dikendalikan hingga menabrak mobil jenis APV Nopol W 1410 ZA.

"Akibat benturan ini, truk Brimob terguling dan menimpa warga bernama Kasan yang sedang melintas membawa rumput. Laju truk yang mendadak sulit dikendalikan diduga karena remnya blong," ucapnya.

Usai kejadian, sejumlah petugas dari Polres dan Kodim 0815 Mojokerto serta ambulans yang telah berada di Ponpes Ammanatul Ummah datang untuk mengevakuasi para korban.

"Selanjutnya, mereka dibawa ke RS Sumber Glagah, Pandan untuk menjalani perawatan medis," ujarnya.

Akibat kecelakaan ini, enam orang mengalami luka. Lima dari anggota Brimob yakni Brigadir Muklis (33), Bripka Suryadi (42), dan Aiptu Harisantoso (43). Kemudian Bripka Agus Sujarwoto (42) mengalami luka serius di telapak tangan dan harus diamputasi, serta Aiptu Handi Eko (43) yang meninggal dunia setelah kritis ketika dibawa ke RS Sumber Glagah.

"Satu orang warga sipil yang menjadi korban adalah Kasan, usia 53 tahun, mengalami luka di telapak tangannya," ucapnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.