Sukses

Tahun Ajaran Baru, Siswa di Subang Belajar di Gedung Sekolah Bobrok

Sejak dibangun 1992, bangunan sekolah dasar di Subang itu tak pernah lagi direnovasi.

Liputan6.com, Subang - Tahun ajaran baru yang semestinya mendatangkan kegembiraan malah disambut perasaan was-was. Pasalnya, kondisi gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungurjaya, Desa Sukahaji, Kecamatan Ciasem, Subang, rusak parah. Empat ruang kelas hancur termakan usia.

Kondisi memprihatinkan itu sudah berlangsung beberapa tahun. Meski khawatir, empat ruang kelas tak layak itu masih digunakan meski sangat membahayakan.

Kerusakan terutama di bagian atap yang ambrol hingga puing-puingnya berserakan di lantai, dari plafon hingga kayu penyangga. Lantai semen pun retak-retak. Meja dan kursi juga sudah usang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bungurjaya Subang yang menyebutkan bahwa gedung sekolah itu tak pernah mendapat sentuhan pemerintah sejak dibangun pada 1992. Padahal, kondisi bangunan dapat mengancam keselamatan siswa maupun guru.

"Atap banyak bocor membuat kelas sering tergenang air saat hujan sehingga siswa pun harus mencari lokasi lain untuk belajar," kata Anang, Selasa (17/7/2018).

Sama halnya dengan kondisi plafon, pintu-pintu di sekolah tersebut juga dalam kondisi rusak parah. Belum lagi dinding sekolah yang mulai berlubang dan rapuh termakan usia, hingga balok kayu yang dipasang menempel di dinding mulai lepas.

Meski demikian, kata Anang, para siswa di sekolah tersebut tetap semangat menimba ilmu. Ia mengklaim siswanya beberapa kali meraih prestasi yang membanggakan para guru, seperti juara lomba cerdas cermat tingkat kecamatan dan pertandingan sepak bola.

"Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi sekolah ini agar anak-anak bisa dengan aman dan nyaman menuntut ilmu," harapnya.

Sementara itu, salah satu orangtua siswa, Tati Hendarti mengaku khawatir akan keselamatan anaknya yang bersekolah di SDN Bungurjaya Subang itu. "Khawatir anak saya sedang belajar tertimpa reruntuhan bangunan yang mengancam keselamatan," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.