Sukses

PB ISSI Minta Pembalap Asing Tak Latihan di Subang

PB ISSI tidak merekomendasikan pembalap negara lain berlatih di Subang

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, tidak merekomendasikan pembalap dari negara lain latihan di Subang, terutama di tanjakan Emen. Hal ini terkait dengan musibah yang menimpa pembalap Indonesia.

Pernyataan PB ISSI memang cukup beralasan. Pembalap andalan Indonesia, Hari Fitrianto, mengalami kecelakaan hebat setelah tertabrak kendaraan roda empat dari belakang saat menjalani pemusatan latihan.

Pembalap senior kenyang pengalaman tersebut saat ini terus menjalami perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung. Sebelumnya ia mendapatkan pertolongan pertama di Puskesmas tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

"Kondisi terakhir geger otak sedang, bagian muka kanan, pelipis, tulang pipi dan tulang gusi retak sehingga menunggu kondisi stabil akan dipasang pen," kata pria yang juga ketua Inapgoc itu.

"Kami sangat tidak merekomendasikan atlet negara lain yang ingin berlatih disana kecuali dengan koordinasi dan pengawalan dari federasi maupun kepolisian," kata Ketua Umum PB ISSI ini, di Jakarta, Jumat (6/7/2018), seperti dilansir Antara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Musibah

Menurut dia, saat ini memang banyak pembalap dari negara lain akan menjalani latihan di Subang. Hal ini dilakukan karena pelaksanaan Asian Games 2018 sudah tidak lama lagi dan Subang merupakan lokasi digelarnya beberapa nomor balap sepeda termasuk road race.

"Banyak negara lain mau coba latihan sendiri tapi kalau ada musibah lagi kan yang jelek jadi kita. Padahal mereka juga gak official," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu.

3 dari 3 halaman

Kaget

Sementara itu pebalap timnas yang juga ikut berlatih yaitu Aiman Cahyadi mengaku terkejut dengan apa yang dialami oleh rekan satu pelatnasnya itu. Dirinya berharap rekan satu pelatnasnya cepat sembuh

"Semoga segera diberi kesembuhan. Saat ini saya juga terus memantau perkembangannya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.