Sukses

Penjelasan Dokter soal Penyakit Langka GBS yang Menyerang Bocah dari Bandung

Peyakit langka GBS menyerang bocah dari Bandung. Saat ini dia dirawat di RSUP Hasan Sadikin, Bandung.

Liputan6.com, Bandung Penyakit Guillain-Barre Syndrome (GBS) membuat bocah bernama Arjuna Arya Atarahman (6) mendapat perawatan di RSUP Hasan Sadikin, Bandung, sejak 8 Juni 2018. Pasien asal Kabupaten Bandung itu menderita penyakit GBS yang terbilang langka.

Hingga kini, bocah laki-laki asal Kampung Campaka, Desa Pangguh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, itu masih dalam kondisi koma sejak 20 Juni 2018.

Dokter Spesialis Anak RSUP Hasan Sadikin, Nelly Amalia Risan, menerangkan GBS merupakan penyakit kerusakan daripada selaput yang meliputi saraf mielin. Mielin adalah selubung atau selaput yang melindungi saraf.

"Kalau mielinnya rusak, saraf tidak bisa berjalan dengan baik. Lalu, kenapa bisa rusak? Paling sering terjadi infeksi yang disebabkan virus," kata Nelly, Senin, 9 Juli 2018.

Virus tersebut memicu reaksi antibodi. Namun, antibodi yang diproduksi ini salah mengenali virus, sehingga merusak sarafnya sendiri.

"Jadi, itu kesalahan dari antibodi tubuh kita yang mengenal virus, tapi dianggap sarafnya sama seperti virus. Disebut auto-imun," tutur Nelly.

GBS sendiri menyerang selaput saraf atau saraf tepi. Orang dengan terserang GBS, kata dia, diawali gejala kelemahan di bagian kaki.

"Selalu dari bawah dulu (kaki). Tiba-tiba lemas, Susah digerakkan sampai susah gerak sama sekali. Yang berbahaya jika saraf sudah menyulitkan bernafas itu," ungkapnya.

Biasanya, proses pelemahan dari kaki hingga mengakibatkan lumpuh, ada yang berlangsung lambat. Namun ada juga yang cepat. "Bisa sampai dua minggu, bertahap," ucapnya.

Dalam sejumlah kasus, GBS ada yang bersifat ringan hingga progresif. Tergantung dari antibodi yang menyerng ke saraf tepi.

Lalu, apakah GBS bisa menyebabkan kematian?

"Biasanya kematian lebih disebabkan karena infeksi di luar GBS. Karena sulit bergerak, sehingga paru-paru tidak aktif," sebut Nelly.

Penyebab sindrom Guillain-Barre tidak diketahui secara pasti. Tapi, biasanya didahulukan dengan penyakit menular seperti infeksi pernapasan atau flu perut (stomach flu).

"Virusnya bisa apa saja. Bahkan, virus influenza bisa saja jadi pemicu," kata Nelly sambil menambahkan, selain virus juga terdapat faktor genetik.

"Tapi GBS tidak menular. Kalau ada dalam satu anggota keluarga terserang, belum tentu yang lainnya terserang GBS," katanya.

Sindrom Guillain-Barre adalah penyakit yang sangat serius, yang memerlukan perawatan inap segera, karena keadaan akan cepat memburuk. Semakin cepat dan tepat dalam menanganinya, maka akan ada kesempatan baik yang akan dihasilkan.

Tidak ada obat untuk sindrom ini. Tapi, ada jenis perawatan dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi keparahan atas sindrom tersebut.

"Karena terjadinya antibodi menyerang ke saraf, supaya tidak menyerang ke saraf antibodinya diikat dengan cara Plasmapheresis. Darah dikeluarkan, disaring antibodinya, dipisahkan lalu diambil. Sel-sel darah kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh, yang memproduksi lebih plasma untuk menebus apa yang telah dihapus," paparnya.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.