Sukses

1 Balita Pasien Suspect Difteri Meninggal di RSUP Kariadi

Penyakit difteri ini biasanya muncul pada bulan-bulan dengan temperatur lebih dingin dan menyerang anak-anak di bawah 15 tahun.

Semarang - Satu dari dua pasien suspect atau terduga difteri di Perumahan Aza Griya, Kelurahan Walitelon, Kabupaten Temanung, Jawa Tengah (Jateng), meninggal dunia. Pasien suspect difteri itu meninggal saat dirawat di IGD RSUP Kariadi, Kota Semarang, Jateng.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Sukamsih di Temanggung, mengatakan korban meninggal atas nama Yahya berusia 4 tahun.

"Anak suspect difteri meninggal dalam perawatan di IGD RSUP Kariadi, sebelumnya sempat dirawat di RSUD Temanggung," kata Sukamsih, Jumat , 6 Juli 2018, kepada Solopos.com.

Saat ini rumah sakit masih merawat secara intensif satu pasien suspect difteri lainnya. Pasien tersebut dirawat di ruang isolasi agar tidak menulari pasien lain. Difteri menular melalui udara.

Dinkes Temanggung yang mendapat laporan dari rumah sakit langsung menyelidiki secara epidemiologi di lingkungan tempat tinggal hingga kemudian ditemukan satu lagi kasus difteri.

"Kami masih terus awasi lingkungan tersebut, jangan sampai ada yang tertular lagi. Pencegahan penularan sudah dilakukan," kata Sukamsih.

Berdasarkan keterangan keluarga sebelum sakit, dua warga suspect difteri dan keluarga mereka melakukan perjalanan ke sejumlah tempat seperti Jogja dan Banjarnegara. Kemungkinan mereka tertular di tempat yang mereka singgahi atau dalam perjalanan.

"Bisa jadi mereka tidak tertular di Temanggung, tetapi dalam perjalanan itu," kata Sukamsih.

Penyakit difteri ini biasanya muncul pada bulan-bulan dengan temperatur lebih dingin. Menyerang anak-anak berumur di bawah 15 tahun yang tidak mendapat imunisasi difteri.

"Maka warga yang belum imunisasi difteri untuk melakukannya. Tidak ada salahnya imunisasi difteri lagi," kata Sukamsih.

Simak berita menarik lainnya dari Solopos.com di tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.