Sukses

Alasan Penumpang Kereta Api Selalu Melonjak dari Tahun ke Tahun

Tak hanya pada masa Lebaran, tren peningkatan jumlah penumpang kereta api juga terjadi pada hari-hari biasa, termasuk libur panjang.

Liputan6.com, Purwokerto - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Jawa Tengah, mencatat terjadi kenaikan penumpang kereta api sebanyak tujuh persen pada masa angkutan Lebaran 2018 antara 5 hingga 26 Juni 2018.

Selama 22 hari masa angkutan Lebaran 2018, tercatat sebanyak 412.270 penumpang naik dan turun di stasiun wilayah Daop 5. Adapun pada tahun lalu di periode yang sama, penumpang hanya berjumlah 384.198 penumpang.

Ternyata, peningkatan jumah penumpang tak hanya terjadi tahun ini. Pada Lebaran 2017 juga terjadi peningkatan jumlah penumpang dibanding Lebaran 2016, dengan kisaran angka yang kurang lebih sama.

Tak hanya pada masa Lebaran, tren peningkatan jumlah penumpang kereta api juga terjadi pada hari-hari biasa, termasuk libur panjang. Dari hari ke hari, jumlah penumpang semakin meningkat.

Juru Bicara PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, tak memungkiri jumlah penduduk dan semakin tingginya tingkat mobilitas masyarakat memengaruhi peningkatan jumlah penumpang kereta.

Namun begitu, ia pun melihat bahwa terjadi pergeseran pandangan masyarakat, dari sebelumnya kereta api sebagai moda transportasi alternatif menjadi alat transportasi massal utama.

Dia pun mengklaim, ketepatan jadwal pemberangkatan dan waktu kedatangan kereta api menjadi nilai plus. Hal itu berbeda dengan moda transportasi darat lainnya. Misalnya, bus atau mobil pribadi, yang pada waktu-waktu tertentu bisa terjebak macet dan menghabiskan waktu hingga dua atau tiga kali lipat dari waktu normal.

Dia mencontohkan, pada masa mudik dan balik Lebaran sejumlah ruas utama mudik macet. Hal itu tak ditemui pada kereta api, meski frekuensi lalu lintasnya meningkat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gangguan pada Masa Mudik Lebaran 2018

"Ketepatan waktu, kenyamanan dan keamanan transportasi menjadi pertimbangan," dia menerangkan kepada Liputan6.com, Kamis, 28 Juni 2018.

Fasilitas tambahan juga menjadi penunjang meningkatnya minat masyarakat menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama. Contohnya, angkutan barang motor gratis (Motis) pada masa angkutan lebaran 2018 yang terealisasi sebanyak 7.155 sepeda motor.

Dia mengklaim, pada masa angkutan Lebaran 2018 yang padat ini, tak terjadi keterlambatan yang signifikan atau gangguan perjalanan kereta yang berakibat fatal. Keamanan dan kenyamanan perjalanan kereta pun dinilai menaikkan minat masyarakat menggunakan moda transportasi ini.

Namun begitu, dia mengakui di wilayah Daop 5 Purwokerto ada sejumlah gangguan perjalanan dan keamanan. Akan tetapi, seluruh insiden ini tak berdampak besar dan segera bisa diselesaikan.

Beberapa gangguan tersebut antara lain, 10 kali terjadi pelemparan kereta yang sedang melintas. Empat pelaku diproses hukum, satu lainnya dibebaskan karena mengalami gangguan jiwa.

"Perlu kami sampaikan ada pelemparan, ada percobaan pencurian, terus ada pelanggaran di pintu perlintasan," dia menerangkan.

Menurut Ixfan, lancarnya arus mudik-balik juga terlihat pada puncak arus mudik Lebaran terjadi pada 16 Juni 2018 atau H2 (Lebaran ke-2) dengan volume penumpang sebanyak 26.204 orang.

Sedangkan puncak arus balik terjadi pada 18 Juni 2018 atau H2+2 atau dua hari setelah hari Lebaran ke-2, dengan volume penumpang sebanyak 25.955 orang.

"Secara umum, masa angkutan Lebaran 2018 lancar," dia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.