Sukses

Geliat Pendaki Gunung Lawu Usai Kebakaran di Jalur Candi Cetho

Pada pekan lalu, akses menuju puncak Gunung Lawu sempat ditutup karena terjadi kebakaran di jalur pendakian Candi Cetho. Namun, keesokan harinya, akses tersebut kembali dibuka.

Liputan6.com, Magetan - Usai Ramadan, jumlah pendaki puncak Gunung Lawu melalui jalur pendakian Cemoro Sewu, Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, mulai normal.

Suparman, petugas pos gerbang jalur pendakian Cemoro Sewu, mengatakan sejak Sabtu, 23 Juni 2018 hingga Minggu, 24 Juni 2018, jumlah pendaki sudah normal seperti biasanya.

"Kemarin (Sabtu) hingga malam jumlah pendaki Gunung Lawu yang melalui jalur pendakian Cemoro Sewu sekitar 500 orang. Hari ini (Minggu) kira-kira juga sebanyak 500 orang," kata Suparman di Cemoro Sewu, dilansir Antara.

Menurut dia, selama Ramadan jumlah pendaki Gunung Lawu melalui pos pendakian Cemoro Sewu rata-rata di bawah 50 persen bila dibandingkan dengan hari biasa di luar Ramadan.

"Selama bulan puasa jumlah pendaki di bawah 50 persen dari hari biasa. Kemudian pada Hari Raya Idul Fitri selama dua hari tidak ada pendaki, dan baru setelah hari ketiga Lebaran, mulai ada pendaki meski sedikit," katanya menjelaskan.

Namun, lanjut dia, pada Selasa 20 Juni seluruh jalur pendakian menuju puncak Gunung Lawu ditutup, karena ada kebakaran di jalur pendakian Candi Cetho, Jawa Tengah.

"Pada 20 Juni seluruh jalur pendakian ditutup karena ada kebakaran. Namun, besok paginya (Rabu, 21 Juni) jalur pendakian mulai dibuka lagi," ujarnya.

Pemilik warung di Pos 1 Jalur pendakian Cemoro Sewu, Kasmi, menuturkan selama bulan Ramadan dia menutup warungnya selama sebulan penuh. Dan masih tambah lagi selama Lebaran juga tutup. Alasannya, jumlah pendaki selama Ramadan dan Lebaran hanya sedikit.

"Sejak bulan puasa dan Lebaran, saya baru hari ini buka warung. Karena selama bulan puasa jumlah pendaki sangat sedikit, sehingga saya pilih tidak berjualan di warung ini," kata Kasmi sambil melayani pembeli di warungnya.

Hingga sekitar pukul 15.00 WIB Minggu, kata dia, sudah sekitar 300 pendaki yang mampir ke warungnya untuk membeli minum, mi instan, maupun gorengan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Jalur Pendakian

Pintu pendakian ke puncak Gunung Lawu di Cemoro Sewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur, yang berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mulai ditutup pada Rabu (20/6/2018) sekitar pukul 09.00 WIB. Seluruh pendaki yang melalui Cemoro Sewu pun diminta turun dan keluar dari kawasan gunung setinggi 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Informasi yang diterima Solopos.com, penutupan pintu pendakian Cemoro Sewu ini merupakan dampak dari kebakaran hutan yang ada di kawasan Puncak Dumiling atau Hargo Tiling (Tlaga Tiling) di Gunung Lawu, masuk Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa, 19 Juni 2018.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, mengatakan pintu masuk pendakian Cemoro Sewu petak 27 LMDH Lawu DS, Desa Ngancer, Kecamatan Plaosan, untuk sementara ditutup.

"Kami mendapatkan informasi dari Anak Gunung Lawu pos Cemoro Kandang, Karanganyar, yang sedang memantau pendaki serta pendamping pendakian menemukan di areal petak 26 Surakarta areal Lawu Selatan sedang terjadi kebakaran hutan," jelas Fery, Rabu siang.

Dia menuturkan sampai saat ini api yang membakar hutan di areal petak itu belum bisa dipadamkan. Untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut, kata Fery, pihak Perhutani Lawu DS, AGL, serta kelompok petani hutan yang berada di wilayah Desa Senggolangu dan Kelurahan Sarangan, serta kelompok tani hutan Desa Ngancar bersiap-siap untuk mengantisipasi kebakaran hutan.

Masyarakat di wilayah tersebut sudah bersiap apabila api menjalar ke wilayah hutan Lawu DS, Gunung Lawu. "Untuk saat ini, cuaca di wilayah Cemoro Sewu berkabut," ujar Fery.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.