Sukses

Polisi Muda Kebumen yang Gugur di Mako Brimob Baru Bertugas Sebulan

Dalam upacara pemakaman polisi yang gugur dalam bentrok Mako Brimob itu, seluruh perwira Polres dan Kepala Polsek seluruh Kebumen juga hadir untuk memberi penghormatan terakhir

Liputan6.com, Kebumen - Isak tangis keluarga pecah menyambut kedatangan jenazah Bripda Wahyu Catur Pamungkas, salah satu dari lima polisi yang gugur saat kerusuhan Mako Brimob, di tempat kelahirannya, Desa Kamulyan, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen.

Jenazah diantar oleh ambulans Rumah Sakit Polri dengan pengawalan polisi pada Kamis dini hari, sekitar pukul 02.45 WIB.

Jerit tangis keluarga semakin menyayat saat peti kayu berbalut bendera merah putih melangkah masuk rumah duka. Tidak ada suara lain selain bisik para tetangga yang juga menahan sedih atas gugurnya polisi muda dalam bentrok di Mako Brimob ini.

Anak keempat pasangan Purn Serma Pujiono (60) dan Surati (48) ini dimakamkan setelah menunggu seluruh keluarga besar tiba di rumah duka.

Juru Bicara Polres Kebumen, AKP Masngudin, mengatakan, Kapolres Kebumen Arief Bahtiar memimpin langsung upaca pemakaman resmi anggota Polri yang gugur dalam bentrokan di Mako Brimob ini.

Dalam upacara pemakaman polisi yang gugur dalam bentrok Mako Brimob itu, seluruh perwira Polres dan Kepala Polsek Kebumen juga hadir untuk memberi penghormatan terakhir. Dijadwalkan upacara dimulai pukul 09.00 WIB.

"Informasi terkini upacara di Kuwarasan. Ya pagi ini. Pak Kapolres, Kapolsek seluruh Kebumen, semua perwira, insyaallah, hadir," dia menjelaskan, saat dihubungi Liputan6.com, dari Banyumas, Kamis siang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Detik-Detik Ketika Keluarga Terima Kabar Bripda Catur Gugur

Tetangga korban, Pangat (55), mengatakan keluarga Bripda Catur menerima kabar gugurnya polisi muda ini pada Rabu (9/5/2018) sekitar pukul 17.00 WIB. Almarhum menjadi korban dalam kerusuhan napi terorisme di Rutan Mako Brimob.

Tak berselang lama, kepolisian setempat mendatangi rumah dan mengabarkan hal serupa. Mereka juga mengatakan jenazah akan segera dipulangkan ke Kebumen.

Ketika jenazah tiba, keluarga Bripda Catur sempat meminta agar peti dibuka untuk melihat jenazah untuk terakhir kali. Namun, polisi yang mengawal hadir menahan keinginan keluarga lantaran berbagai pertimbangan.

Luka yang diderita korban dikhawatirkan menambah sedih dan trauma bagi keluarga.

"Jenazah sudah disucikan, keluarga tadi sempat meminta kafan dibuka, tapi tidak diperbolehkan," Pangat menuturkan.

3 dari 3 halaman

Baru 2 Bulan Dilantik Jadi Polisi

Keluarga sangat terluka atas peristiwa di Mako Brimob. Pasalnya, Bripda Catur baru dilantik menjadi polisi sekitar sebulan atau dua bulan lalu setelah lulus dari Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto.

Usianya pun masih sangat muda, baru 20 tahun. Keluarga tak mengira mereka akan kehilangan Catur, anak bungsu yang membanggakan keluarga.

Namun, keluarga sudah pasrah sepenuhnya kepada penegak hukum. Bagi mereka, kematian sudah tergariskan dalam takdir, sebagaimana jodoh dan rezeki.

Namun, mereka pun menuntut agar penyebab kematian diusut tuntas. Orang-orang bersalah harus diganjar setimpal.

"Kalau sudah takdir tidak bisa dielak. Tetapi para napi (pelaku) harus membayar kejahatan mereka," ucap paman korban, Iswandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini