Sukses

Saat Polwan Dibikin Repot oleh Wisatawan Bandel yang Mandi di Pantai Selatan Kebumen

Tak ingin rekreasi berujung petaka, Polwan Polres Kebumen menghalau wisatawan untuk menjauh dari air. Tak sedikit akhirnya menyudahi mandi di laut

Liputan6.com, Kebumen - Mandi di laut sangat berbahaya. Tak sedikit korban ditemukan meninggal karena terseret ombak saat mandi di laut.

Antisipasi kecelakaan laut, Polres Kebumen melalui patroli polisi wanita (Polwan), mengimbau wisatawan agar tidak mandi di laut, serta menjauh dari bibir pantai, Kamis 11 April 2024.

Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto mengungkapkan, hal ini dilakukan karena masih ditemukan warga nekat mandi di laut meski ombak pantai selatan Kebumen terkenal ganas.

"Kita patroli, lalu mengingatkan wisatawan agar tidak mandi di laut. Masih banyak ditemukan wisatawan mandi di laut meski telah dipasang papan larangan mandi di laut," jelas AKP Heru, dinukil dari keterangan tertulis, dikutip Sabtu (13/4/2024).

Tak ingin rekreasi berujung petaka, Polwan Polres Kebumen menghalau wisatawan untuk menjauh dari air. Tak sedikit akhirnya menyudahi mandi di laut.

Cara ini dianggap efektif karena wisatawan langsung ditegur petugas Polwan yang berpatroli di pantai.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Edukasi Bahaya Mandi di Laut

Polwan melakukan penyisiran di tepi pantai sembari memberikan edukasi bahaya mandi di laut.

"Semua lokasi wisata pantai disambangi Polwan. Kita bagi, lalu para Polwan kita patroli di tepi-tepi pantai," ungkap AKP Heru.

Menurut dia, adalah anggapan keliru ritual mandi sangat berbahaya. Ombak besar bisa datang secara tiba-tiba dan menyeret wisatawan ke tengah lautan.

Setiap tahunnya korban meninggal karena kecelakaan laut terus bertambah. Ancaman bahaya mengintai wisatawan yang nekat mandi di laut.

"Kita harus mengambil sikap tegas, agar tidak selalu terulang (kecelakaan air). Tujuan utamanya untuk keselamatan para wisatawan itu sendiri," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.