Sukses

Gebyar Sholawat, Taruna Merah Putih dan Anshor Solidkan Aksi Jaga NKRI

Ketua DPP Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait mengapresiasi konsistensi GP Ansor membela Pancasila dan NKRI.

Liputan6.com, Subang - Ribuan umat Islam di Kabupaten Subang menghadiri acara Gebyar Sholawat yang diselenggarakan Taruna Merah Putih (TMP) dengan GP Anshor. Dalam pengajian tersebut hadir sebagai penceramah yaitu Ketua PBNU Kyai Said Aqil Siroj, serta dihadiri Ketua DPP Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait. Acara digelar di Masjid Besar Almukhlisin, Pamanukan, Subang, Jawa Barat, Selasa (8/5/2018).

Sebelum acara pengajian digelar di lokasi pengajian juga ditampilkan kesenian lokal yaitu Sisingaan, kesenian tradisional yang selalu digelar disetiap kegiatan sekaligus untuk menyambut tamu.

"Kyai Said Aqil menaiki sisingaan merupakan kali pertama. Ini, sebagai bentuk penghormatan terhadap ketua umum PBNU. Sisingaan, merupakan kesenian tradisional khas Subang," kata Ketua DPP Taruna Merah Putih, Maruarar Sirait di lokasi acara.

Sedangkan dalam pidatonya Maruarar atau yang akrab disapa Ara, menyampaikan jika Indonesia adalah tamansari peradaban yang di dalamnya tumbuh aneka ragam budaya agama dan suku. Ini semua merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa.

"Menjaga anugerah itu tentunya dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan aksi nyata dan bukan retorika. Menjaga keberagaman dan kebhinnekaan harus dari hati bukan dari pidato dan slogan-slogan yang ada," ujar politisi PDIP tersebut.

Selain itu Ara juga memuji konsistensi GP Ansor yang konsisten membela NKRI. GP Ansor yang berdiri sejak 23 April 1934, merupakan salah satu pilar dan bukan semata-mata bagi NU melainkan juga bagi negara ini. Ansor juga telah menjalani resolusi jihad untuk berjuang mempertahankan Indonesia yang baru merdeka.

Ara jugamenyebut GP Ansor merupakan pantutan bagi organisasi kepemudaan (OKP) dalam menjaga Pancasila dan NKRI. "TMP banyak belajar dari GP Ansor menjadi benteng Pancasila. Ansor senantiasa hadir menjaga Indonesia dari ideologi itu. Kita harus tetap menjaga persatuan, kaum nahdliyin, dan nasionalis," katanya.

"Pada saat ini ketika Indonesia membutuhkan panggilan pendekar-pendekar tangguh untuk Pancasila, peranan GP ansor kembali dirasakan. GP Ansor berdiri paling depan melawan rongrongan yang mau mengganti Pancasila dan melakukan anarkisme," katanya.

Dia menilai kaum Nahdliyin dan nasionalis harus bersatu menjaga persatuan Indonesia, seperti yang ditunjukan ketika Soekarno bersama KH Hasyim Ashari dan KH Wahid Hasyim bahu-mebahu menjaga NKRI.

Ara menambahkan, gagasan besar Gus Dur sejak tahun 1980 dan keberaniannya memperjuangkan demokrasi bersama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada zaman Orde Baru patut menjadi teladan bagi anak-anak muda saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.