Sukses

Aktivitas Pasar Atas Bukittinggi Lumpuh Usai Kebakaran

Beberapa jam usai kebakaran, aktivitas jual-beli di Pasar Atas Bukittinggi dan sekitarnya nyaris terhenti, banyak kios jadi puing-puing.

Liputan6.com, Bukittinggi - Aktivitas jual beli di kawasan Pusat Pertokoan Pasar Atas Bukittinggi, Sumatera Barat, lumpuh total pascakebakaran yang melanda pasar wisata tersebut, pada Senin pagi, 30 Oktober 2017.

Beberapa jam usai kebakaran, aktivitas jual-beli di kawasan itu nyaris terhenti, banyak kios jadi puing-puing.

Pun demikian aneka barang dagangan banyak yang tidak dapat diselamatkan dari kobaran si jago merah. Para pedagang yang jadi korban berupaya mengumpulkan barang dagangannya yang luput dari api.

Salah seorang pedagang, Arif Yusiarman mengatakan, setelah mendengar kabar terjadinya kebakaran ia langsung bergegas menuju lokasi. "Setelah mendengar kabar tentang kebakaran saya langsung menuju pasar untuk menyelamatkan barang dagangan," ucap dia, kepada Antara di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, yang dikutip Liputan6.com, Selasa (31/10/2017).

Arif menyebutkan seluruh barang-barangnya dapat diselamatkan karena yang terbakar adalah lantai dua dan tiga, sementara tokonya berada di lantai satu. "Sekalipun barang-barang saya dapat diselamatkan akan tetapi seluruh barang pedagang lain yang ada di lantai dua ludes terbakar api," katanya.

Selain Arif, pedagang lainnya Yuliarni yang berdagang di lantai dua Pasar Atas Bukittinggi mengatakan, hampir seluruh barangnya dilalap oleh si jago merah.

Ketika mendengar kabar tentang kebakaran ia langsung menuju tokonya, tapi saat itu api sudah mulai membesar dan melalap beberapa toko di sekitar toko tersebut.

"Saya menjual mukena dan serta aneka baju dengan bahan sulaman, hampir seluruhnya musnah," tutur dia.

Pedagang lain, Muhammad Irwansyah yang berdagang di kawasan Jalan Minangkabau mengemukakan hari ini ia sengaja tidak membuka toko karena kebakaran Pasar Atas Bukittinggi tersebut. "Sekalipun Jalan Minangkabau, tidak terdampak langsung oleh kebakaran yang terjadi, akan tetapi hampir seluruh toko yang ada sepanjang jalan ini tutup," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

800 Kios Terbakar dan 10 Orang Terluka

Ada sekitar 800 kios pedagang di pusat pertokoan Pasar Atas Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, hangus dalam kebakaran yang terjadi pada Senin, 30 Oktober 2017 sekitar pukul 06.00 WIB. Ratusan toko itu berada di di lantai dua dan tiga bangunan tersebut.

Wali Kota Bukittingi, M Ramlan Nurmatias, mengatakan bahwa 800 kios itu terdiri dari kios pakaian, sepatu dan konveksi.

Ia menyampaikan data ini berdasarkan penghitungan petugas di lapangan, dan juga jumlah kios yang ada di gedung yang terbakar. Para pedagang diharapkan bersabar karena pemerintah setempat segera menyediakan lokasi penampungan untuk tempat berdagang sementara.

"Nanti siang kami rapat dulu dengan semua perangkat daerah untuk mencari solusi," ucap Wali Kota Bukittinggi, Senin, 30 Oktober 2017, dilansir Antara.

Ramlan menjelaskan, pusat pertokoan Pasar Atas yang terbakar itu sedang dalam masa perbaikan pada bagian depan. Akibat kebakaran tersebut, perbaikan tidak akan dilanjutkan karena melihat kondisi secara keseluruhan, gedung pertokoan memang tidak bisa digunakan lagi.

"Pasar ini kan bangunan lama. Pernah terjadi beberapa kali kebakaran pula sebelumnya, lalu sempat terdampak gempa bumi. Memang perbaikan menyeluruh diperlukan," ujarnya.

Selain menghanguskan ratusan kios, kebakaran di Pasar Atas atau Pasar Ateh Bukittinggi itu mengakibatkan 10 orang terluka. Tiga korban luka di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Mukhtar.

Salah seorang petugas medis di lokasi kejadian, Helga Silvira, mengatakan ketiga korban tersebut terdiri atas seorang petugas pemadam kebakaran asal Payakumbuh dan dua pedagang.

"Kecelakaan dialami oleh para korban ketika mereka berusaha menyelamatkan barang dagangan dari kobaran api," ucap Helga, di Bukittinggi, Senin, 30 Oktober 2017, diwartakan Antara.

Ia menyebutkan pula, korban dari petugas pemadam kebakaran tersebut menderita sesak napas akibat terlalu banyak menghirup gas karbon dioksida serta menderita keram karena kedinginan saat berupaya memadamkan api.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.