Sukses

Polisi: Penembak Kendaraan Freeport Pemain Lama

Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon mengatakan, jajarannya terus menginvestigasi tiga kasus penembakan terhadap kendaraan Freeport.

Liputan6.com, Timika - Kepolisian Resor (Polres) Mimika, Papua, masih menunggu hasil uji laboratorium forensik (labfor) untuk mengetahui jenis peluru yang digunakan oleh pelaku penembakan kendaraan PT Freeport Indonesia di Mil 60 dan Mil 61, Distrik Tembagapura, pekan terakhir bulan lalu.

Kapolres Mimika, AKBP Victor Dean Mackbon, mengatakan jajarannya masih terus menginvestigasi tiga kasus penembakan terhadap kendaraan PT Freeport Indonesia tersebut.

"Ada langkah-langkah taktik dan teknis yang kita lakukan untuk mencari tahu siapa pelakunya," ucap Victor, Senin (16/10/2017), dilansir Antara.

Salah satunya secara scientific investigation dengan memanfaatkan ilmu forensik terkait dengan peluru, darah, dan petunjuk-petunjuk lain. "Ini semua harus diuji secara forensik," ujar Victor.

Namun, hingga kini, belum dapat disimpulkan pelaku penembakan tersebut dari kelompok mana dan apa jenis senjata yang digunakan dan dari jarak berapa yang bersangkutan melakukan penembakan.

Sebelumnya, Victor mengungkapkan bahwa sebetulnya tidak sulit mengungkap pelaku penembakan terhadap kendaraan PT Freeport Indonesia. Sebab, para pelaku diduga merupakan pemain lama.

"Itu hanya persoalan waktu. Kalau kita sudah tangkap satu berarti kita tahu siapa ketuanya dan sebagainya. Sudah bisa kita petakan, karena mereka itu pemain lama," katanya.

Teror penembakan terjadi secara beruntun di Mil 60 dan Mil 61, Distrik Tembagapura, pada 24 dan 25 September 2017. Namun, insiden penembakan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Menyikapi kasus tersebut, aparat kepolisian terutama Satuan Tugas Pengamanan Objek Vital Nasional (Satgas Amole) PT Freeport Indonesia meningkatkan pengamanan dengan menggelar patroli rutin jalan kaki di lokasi-lokasi yang sering terjadi teror penembakan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.