Sukses

250 Polisi Kawal Rekonstruksi Pembunuhan Sekeluarga di Medan

Dalam rekonstruksi kasus pembunuhan satu keluarga di Medan, penyidik akan menghadirkan tiga tersangka, termasuk otak pembunuhan.

Liputan6.com, Medan - Polisi berencana menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan yang menewaskan satu anggota keluarga di Medan, Sumatera Utara. Rekonstruksi akan digelar di kawasan Pasar 1, Gang Tengah, Mabar, Medan, Sumatera Utara.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Nurfallah mengatakan, rekonstruksi bakal digelar pada hari ini, Senin (8/5/2017). Pihaknya akan menurunkan sebanyak 250 personel untuk mengawal proses rekonstruksi.

"Dari 250 personel tediri dari 100 anggota Brimob, 100 anggota Sabhara, dan 50 orang dari Polres Belawan. Rekonstruksi akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai," kata Nurfallah, Jumat, 5 Mei 2017.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses rekonstruksi, penjagaan ekstra ketat akan diberlakukan terhadap para tersangka pembunuh, yaitu Andi Lala, Roni dan Andi Syahputra.

"Kita pastinya lakukan antisipasi, misalnya ada masyarakat yang geram dengan tindakan para pelaku. Semua tersangka akan kita bawa ke TKP," ujar Nurfallah.

Sebelumnya, nama Andi Lala mencuat dalam beberapa pekan terakhir karena menjadi otak pembunuhan satu keluarga yang menewaskan Riyanto (40) dan istrinya, Sri Ariyani (38) dan kedua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (14) dan Gilang Laksono (11) serta mertua Riyanto, Marni (60). Sementara Kinara (4), anak bungsu dari Riyanto dan Sri Ariyani, kritis.

Pria bertubuh tambun itu juga pernah melakukan pembunuhan berencana pada 2015 lalu terhadap Suherwan alias Iwan di rumahnya. Pembunuhan kala itu dilakukannya karena dendam saat mengetahui istrinya selingkuh dengan korban.

Atas perbuatannya tersebut, Andi Lala dijerat Pasal 340 dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau maksimal 20 tahun penjara. Tim dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara lalu memeriksa kondisi kejiwaan Andi Lala beberapa waktu lalu.

Kabag Psikologi Biro SDM Polda Sumut AKBP Horas Mangasi Silaen mengatakan, pemeriksaan Andi Lala dilakukan Tim Psikologi Biro Sumber Daya Manusia Polda Sumut dengan tiga metode yaitu, wawancara, tes psikologi dan melakukan observasi.

"Dari tiga metode yang dilakukan selama tiga hari, didapatkan gambaran tentang dimensi kepribadian tersangka," kata Horas, Selasa, 25 April 2017.

Dari hasil tes diketahui bahwa Andi Lala cenderung tertutup atau introvert. Bahkan, tingkat inteligensi yang dimilikinya cenderung berada di bawah rata-rata. Di sisi lain, pembunuh keluarga Riyanto itu juga menyimpan sisi agresivitas yang tinggi.  

"Nah, hal itulah yang membuat Andi Lala selalu mengambil keputusan yang tidak rasional ketika melakukan keputusan," ucap Horas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.