Sukses

Saran Kapolrestabes Surabaya Hindari Pengasuh Anak Ringan Tangan

Jumlah kasus kekerasan terhadap anak di Surabaya sepanjang 2016 menurun.

Liputan6.com, Surabaya - Kapolrestabes Surabaya Kombes Muhammad Iqbal mengimbau agar warga Surabaya selektif memilih pengasuh balita, terutama jelang akhir tahun ini. Baru-baru ini, seorang balita penderita down syndrome mengalami kekerasan dari pengasuhnya yang belum sehari merawatnya.

"Kami juga sudah melakukan sosialisasi terhadap dinas kota terkait perawatan balita dengan komunitas dan di sekolah guru sehingga anak-anak yang dititipkan orangtuanya yang bekerja itu agar lebih aware lagi dalam memilih perawat balita," ujar Iqbal, Rabu, 21 Desember 2016.

Menurut mantan Kapolres Sidoarjo, anak yang berusia di bawah lima tahun (balita) lebih baik diasuh orangtua sendiri. Kasus-kasus kekerasan pada anak yang terjadi merupakan alarm bagi para orangtua.

"Tetapi banyak juga yang tega melakukan penganiayaan kepada anaknya, padahal itu anak kandungnya. Jadi, lebih aware terhadap anaknya sendiri adalah tugas orangtua itu sendiri dan lihat latar belakang perawat balita jika memang itu pilihannya," ujar Iqbal.

Ia menyatakan jumlah kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di Surabaya sepanjang 2016 cenderung menurun. "Selama tahun ini kami juga bekerja sama baik dengan institusi Dinas Kesehatan di Kota Surabaya, untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih baik merawat balitanya sendiri," ujar Iqbal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.