Sukses

Ganti Rugi Bandara Kulon Progo dan Sales Mobil Cantik

Penjualan mobil di tempat penyerahan ganti rugi warga terdampak bandara di Kulon Progo mencapai 25 unit.

Liputan6.com, Yogyakarta - Warga terdampak bandara baru di Temon, Kulon Progo, Yogyakarta, mulai mencairkan dana ganti rugi lahan bandara baru pada Rabu, 14 September 2016. Giliran pertama adalah para warga lima desa yang meliputi Desa Glagah, Palihan, Sindutan, Desa Jangkaran dan Desa Kebonrejo Temon Kulonprogo.

Proses penyerahan ganti rugi berlangsung di balai desa masing-masing. Ratusan warga mulai mendatangi lokasi sejak pagi untuk mengambil dana ganti rugi.

Kepala Bidang Hak Atas Tanah dan Pendaftaran Tanah BPN DIY Suardi menerangkan ratusan warga harus melewati lima meja terlebih dahulu sebelum mendapatkan pembayaran lahan ganti rugi. Selain itu, mereka juga harus melengkapi berkas berkas yang ada seperti sertifikat dan surat penting lainnya demi keabsahan proses pembayaran lahan bandara baru.

"Dokumen sudah jelas, KTP asli harus bawa, KK asli, sertifikat atau alas hak yang asli. Untuk bukti pelepasan," ujar Suardi di Balai Desa Glagah, Rabu, 14 September 2016.

Suardi mengatakan lima meja yang harus dilalui ini berdasarkan berkas yang diperiksa. Meja pertama untuk penyaring dokumen. Meja kedua adalah pemeriksaan kembali dokumen oleh satgas A dan B.

Berikutnya, meja ketiga adalah pelepasan warga kepada negara. Meja keempat adalah penyerahan dokumen asli dan meja kelima adalah pembayaran.

"Pelepasan kelengkapan dokumen dengan dokumen pelepasan harus sama. Baru diteruskan ke meja tiga. Saat itu yang bersangkutan sudah menyerahkan tanah ke pada negara di meja nomor tiga. Meja empat dokumen yang dimiliki. Setelah itu, baru tanda tangan yang harus ditandatangani," ujar Suardi.

Suardi mengatakan setelah proses verifikasi di lima meja, warga dapat mencairkan dananya di bank yang sudah ada di sekitar balai desa. Setelah keluar hasil di meja nomor lima, akan muncul kuitansi dan diserahkan ke bank dan dapat dicek langsung dalam hitungan detik.

"Nanti selanjutnya setelah tanda tangan, kuitansi langsung dikasih ke bank. Bank di luar mekanisme bisa ya bisa tidak itu ada di sana," ujar Suardi.

Dimanfaatkan Penjual Mobil

Di sela-sela antrean warga menanti ganti rugi, para penjual mobil tidak melewatkan momen tersebut untuk menawarkan dagangannya.

Marketing Dealer Sumber Baru Bantul Aprinita Wulani mengatakan hari ini datang ke balai desa untuk menawarkan produk-produk dealernya. Ia tak lupa menawarkan promo cash back agar warga yang sudah mencairkan dananya tertarik.

"Banyak banget sales otomotif di sini karena kita cari perspektif. Memang sudah ada yang menghasilkan. Di sini kita target pribadi harus ada hasil dari sini," ujar Aprinita.

Aprinita mengatakan di dealer miliknya menawarkan mobil pick up dan mobil MPV. Dengan kisaran harga Rp 100-200 juta. Beberapa warga sudah berniat untuk mengambil mobil jika proses pencairan selesai.

"Kalo total di dealer mungkin sekitar 25 yang sudah indent dari warga terdampak bandara di Temon. Ada juga yang mau langsung pembayaran setelah pencairan," ujar dia.

Aprinita mengaku selama sebulan terakhir permintaan mobil dari warga terdampak bandara baru cukup tinggi. Terhitung rekor untuk penjualan di dealernya yang sudah mencapai 25 unit. Warga mengaku akan melunasi jika proses pencairan selesai.

"Mereka mencari mobil untuk travel dan taksi kita tawarkan Ertiga. Mereka sampaikan untuk pribadi sama travel. Kalau pick up untuk perkebunan gitu," ujar Aprinita.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini